OS Tizen Samsung Rentan Malware

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta –  Bagi Anda pengguna produk Samsung terutama perangkat wearablesmartphonesmart TV dan perangkat IoT lainnya, sistem operasi yang mulai difokuskan oleh Samsung adalah Tizen. Diperkenalkan pertama kali sejak tahun 2013 pada produk kamera, diikuti produk smartwatch di tahun 2014 kemudian smartphone besutan Samsung pun mulai menggunakan Tizen sejak tahun 2015.

Tizen merupakan sistem operasi open source masa depan Samsung dan diusung untuk menggantikan Android sehingga produk-produk yang baru dirilis pun mulai memakai Tizen. Meskipun demikan, untuk smartphone level high-end, Samsung memang masih belum berani spekulasi dengan menyisihkan kestabilan Android dan menggantinya dengan Tizen.

Masa depan Samsung untuk mengandalkan Tizen seperti harus pupus setidaknya untuk sementara. Hal ini dikarenakan seorang pakar keamanan bernama Amihai Neiderman menemukan 40 celah keamanan fatal yang dapat dieksploitasi. Bahkan Neiderman menyebut Tizen sebagai kode terburuk yang pernah ia lihat.

Penemuan celah keamanan pada Tizen diawali dengan terungkapnya informasi di WikiLeaks mengenai CIA yang dapat memonitor pengguna smart TV melalui kamera dan mikrofon. Hanya saja, kegiatan memata-matai ini memerlukan akses fisik ke smart TV untuk menginstal malware melalui USB.

Neiderman membuka celah keamanan ini dengan lebar dan menyatakan dapat meretas jutaan perangkat smart tv terbaru, smartwatch dan smartphone tanpa memerlukan interaksi fisik. Semua perangkat yang dapat dibajak berpotensi untuk terjadinya kegiatan memata-matai dan pencurian data hingga menjalankan malware.

Saat ini, Samsung menawarkan kerjasama dengan Neiderman untuk memperbaik celah keamanan fatal yang berada di jutaan perangkat yang tersebar di dunia.

Nikolaos Chrysaidos selaku Head of Mobile Threat Intelligence & Security, Avast menyatakan Tizen merupakan sistem operasi baru Samsung dan mulai meraih pamor dan diadaptasi oleh pengguna, jadi tidak hanya pakar keamanan saja yang berusaha untuk mengindentifikasi celah keamanan tersebut. Dengan jutaan perangkat yang terdapat pada smart tv, smartphone, smart watch dan kulkas maka celah keamanan ini dapat menjadi ancaman besar melalui malware berbasis Tizen.

Chrysaidos menganggap penjahat cyber lebih suka mengincar korban dengan skala luas terutama sistem operasi baru yang melejit sehingga mendapatkan hasil yang memuaskan. Sangat sulit untuk mendeteksi penjahat cyber yang telah berhasil menembus suatu smartphone sehingga mudah bagi mereka untuk mengekplorasi data yang diinginkan serta menyebar kode berbahaya lainnya tanpa diketahui pengguna.

‘Penjahat cyber juga dapat membuat aplikasi untuk ditaruh di Tizen App Store untuk membahayakan sistem. Bagaimanapun juga, selalu ada ancaman berbahaya dibalik kehadiran celah keamanan yang dapat saja diperkenalkan oleh pengembang pihak ketiga untuk Samsung,’ ujar Chrysaidos. (MS)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI