Nissan dan Honda Bakal Buat Mobil Listrik di Thailand

REKOMENDASI

Telset.id, Jakarta – Dua produsen mobil Nissan dan Honda dipastikan akan membuat mobil listrik di Thailand. Kedua perusahaan asal Jepang ini sudah mendapat restu pemerintah negeri Gajah Putih itu untuk rencana investasi mereka, yang termasuk dalam izin investasi senilai total 29,63 miliar baht (US $ 888,2 juta) atau mencapai Rp 12,8 triliun.

Seperti dilansir Channel News Asia, Rabu (25/7/2018), Dewan Investasi Thailand (BOI) mengatakan bahwa Nissan Motor Thailand, unit bisnis Nissan Motor Co, akan menginvestasikan 10,96 miliar baht atau sekitar Rp 4,7 triliun modal ventura.

Sedangkan Honda Automobile Thailand, anak perusahaan Honda Motor Co akan merogoh kocek 5,82 miliar baht atau sekitar Rp2,5 triliun untuk menjalankan proyeknya.

Agensi itu mengatakan pihaknya juga menyetujui keringanan pajak untuk rencana 9,25 miliar baht atau sekitar Rp 4 triliun AirAsia X untuk menyewa enam pesawat Airbus A330 dan untuk investasi Pet food sebesar 3,5 miliar baht atau setara Rp 1,5 triliun dalam produk makanan hewan peliharaan.

Menurut BOI, perusahaan-perusahaan Thailand dan asing menyerahkan proyek senilai 284,6 miliar baht atau mencapai Rp123,6 triliun pada periode Januari-Juni, yang dikatakan mendekati jumlah pada paruh pertama 2017, tanpa menyebutkan angka sebelumnya.

Dewan mengatakan proyek-proyek itu, terutama untuk Koridor Ekonomi Timur Thailand (EEC), pusat kebijakan junta untuk mengangkat pertumbuhan dan menargetkan investasi teknologi tinggi.

Agensi ini menargetkan untuk mengamankan dalam janji investasi tahun ini sebesar 720 miliar baht atau mencapai Rp 312 triliun, naik 12 persen dari tahun lalu, karena mengharapkan jumlah besar pada semester kedua

Sementara Thailand sudah mulai membuat mobil listrik, di Indonesia nampaknya langkah menuju ke sana masih cukup panjang. Pasalnya saat ini pembuatan mobil listrik di dalam negeri baru dalam tahapan riset.

Dalam hal ini Pemerintah, melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) merangkul Toyota Indonesia dan enam perguruan tinggi negeri melakukan riset dan studi secara komprehensif tentang pentahapan teknologi electrified vehicle alias mobil listrik di dalam negeri.

Langkah ini akan menjadi masukkan bagi pemerintah menerapkan kebijakan pengembangan kendaraan listrik, sehingga target 20 persen untuk produksi kendaraan emisi karbon rendah (low carbon emission vehicle/LCEV) 2025 dapat tercapai.

“Pemerintah saat ini terus berupaya untuk mendorong pemanfaatan teknologi otomotif yang ramah lingkungan melalui program LCEV,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. [WS/HBS]

Sumber: Channel News Asia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI