Telset.id, Jakarta – NASA akan melakukan pengujian penerbangan pertama dari kapsul Crew Dragon buatan SpaceX pada 2 Maret 2019 mendatang. Sebelum ini, mereka telah menunda penerbangan tanpa awak tersebut beberapa kali.
Badan luar angkasa Amerika Serikat itu juga menyebutkan target waktu peluncurannya, yaitu pada 11.48 PST atau tanggal 3 Maret 2019 pukul 02.48 WIB.
“Pengujian penerbangan tanpa awak akan menjadi kali pertama pesawat ruang angkasa yang dirancang untuk manusia,” kata NASA, dilansir dari CNET, Sabtu (23/02/2019).
{Baca juga: Robot Oppy Tewas Diterjang Badai Debu di Mars}
Crew Dragon akan diluncurkan dengan bantuan roket Falcon 9 dan menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Kapsul itu dijadwalkan akan mendarat di ISS pada 3 Maret 2019 dini hari waktu Pasifik.
Meskipun kapsul tersebut tidak membawa awak manusia, ia akan dipenuhi dengan suplai dan berbagai perangkat yang berbobot 400 pon atau 180 kilogram.
SpaceX tampaknya telah siap untuk melakukan misi ini sejak beberapa waktu lalu. Sebab, SpaceX telah menempatkan kapsul Crew Dragon dan roket Falcon 9 di tempat peluncuran di Kennedy Space Center, Florida, Amerika Serikat.
{Baca juga: Dua Pesawat NASA Hilang Misterius di Planet Mars}
Selain itu, mereka juga mengumumkan sedang menguji mesin dengan menyalakannya pada 24 Januari lalu. Ketika itu, target waktu peluncuran adalah bulan Februari.
Crew Dragon akan berada di ISS selama lima hari, sebelum kembali ke Bumi dengan membawa sejumlah sampel. Jika semua ini berjalan lancar, kapsul itu akan bisa menembus atmosfer Bumi dan mendarat di Samudera Pasifik.
Peluncuran Crew Dragon akan menjadi sebuah pencapaian dalam NASA Commercial Crew Program. Dalam program ini, SpaceX dan Boeing berusaha untuk membuat agar peluncuran pesawat luar angkasa bisa dilakukan kembali di Amerika.
{Baca juga: 3 Laporan Rahasia Astronot NASA yang Bocor ke Publik}
Selama ini, astronaut NASA dapat pergi ke ISS dengan memanfaatkan pesawat luar angkasa Soyuz milik Rusia. Jika tidak ada masalah dalam pengujian Crew Dragon, ia akan bisa digunakan untuk membawa astronot ke luar angkasa pada pertengahan 2019 mendatang. (BA/FHP)