Telset.id, Jakarta – Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) menawarkan kontrak senilai USD 25 juta atau sekira Rp 378,6 miliar untuk mempercepat pengembangan detektor virus corona dalam bentuk perangkat yang dapat dipakai.
Militer AS mengeluarkan permintaan untuk proposal proyek melalui Konsorsium Enterprise Teknologi Medis, awal pekan ini. Mereka berharap bisa memberikan hingga 10 kontrak dalam waktu beberapa minggu ke depan.
“Covid-19 telah menginfeksi hampir 5.000 anggota. Ada kebutuhan mendesak untuk pengembangan diagnostik yang cepat dan akurat yang dapat dipakai untuk mengidentifikasi virus corona,” bunyi proposal Angkatan Darat AS.
{Baca juga: Amerika Kembangkan Robot Militer untuk Lawan Covid-19}
Seperti dikutip Telset.id dari New York Post, Kamis (07/05/2020), detektor virus corona tidak boleh memengaruhi aktivitas harian pengguna, serta mampu memantau secara akurat dan tepat semua gejala terkait infeksi virus corona.
Angkatan Darat AS mencari teknologi yang sudah ada dan terbukti ampuh. Perusahaan yang nanti terlibat dalam pengembangan detektor Covid-19 harus siap dan mampu berproduksi dalam skala besar sesuai dengan penawaran proposal.
{Baca juga: Minim Alat, Relawan Suriah Bikin Ventilator Covid-19 Darurat}
Angkatan Darat AS berharap, detektor virus corona itu dapat membantu mengidentifikasi orang-orang yang tidak memiliki gejala yang tanpa sadar menyebarkan virus corona. Pemenang penawaran wajib mendapat persetujuan resmi.
“Pengawasan fisiologis untuk individu positif Covid-19 yang belum menunjukkan gejala medis yang jelas adalah tujuan akhir dari proyek ini. Perusahaan yang memenangkan lelang harus memiliki tanggung jawab penuh,” katanya. (SN/MF)