Microsoft Siap Beli BlackBerry Rp 92 Triliun

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Microsoft BlackBerry officeJAKARTA – Sebelumnya telah diberitakan bahwa Microsoft bernafsu ingin mencaplok BlackBerry. Rumor tersebut kini semakin berkembang dengan adanya laporan yang menyebutkan Microsoft siap menyajukan tawaran USD 7 miliar untuk membeli BlackBerry.

Meski belum sepenuhnya bangkit dari keterpurukan, namun perusahaan yang dulunya bernama Research In Motion (RIM) itu telah berhasil mengakhiri masa paceklik dengan mencetak keuntungan di kuartal keempat di tahun fiskal 2014. Keberhasilan ini membangkitkan gairah sejumlah perusahaan untuk mengakuisisi BlackBerry.

Bukan baru pertama BlackBerry dirumorkan akan diakuisisi perusahaan lain. Sebelumnya sejumlah perusahaan dikabarkan telah berminat mencaplok perusahaan yang dinakhodai John Chen itu.

Sebut saja Lenovo yang tertarik mengakuisisi Blackberry pada akhir 2014 lalu. Kemudian pada awal tahun 2015, berkembang rumor yang mengatakan Samsung juga berminat mengusai BlackBerry dengan nilai USD 7,5 miliar. Meski belakangan Blackberry membantah rumor tersebut dan mengatakan bahwa Samsung tidak pernah mengajukan tawaran.

Bahkan, seperti dilansir Digitimes, sejumlah vendor handset yang  berbasis di Tiongkok, termasuk Xiaomi, Lenovo dan Huawei, disebutkan sebagai perusahaan yang mengantri ingin mengakuisisi BlackBerry.

Terkait kabar Microsoft, hari beredar rumor yang menyebutkan raksasa perangkat lunak tersebut telah menyiapkan dana sebesar USD 7 miliar atau sekitar Rp 92 triliun untuk mengakuisisi BlackBerry.

Seperti dikutip telsetNews dari Reuters, Senin (25/5/2015), Microsoft mengajukan penawaran tersebut 26% di antaranya dalam bentuk pembelian saham yang per lembarnya dihargai USD 13,23.

Meski rumor ini telah berkembang luas, namun hingga kini belum ada konfirmasi dari pihak BlackBerry tentang kebenaran kabar tersebut. Tidak diketahui apakah kali ini CEO John Chen akan menerima tawaran menggiurkan dari Microsoft itu, atau masih tetap keukeh untuk tidak menjual BlackBerry.

Chen memang hingga kini masih belum ada tanda-tanda akan melempar handuk putih sebagai tanda menyerah untuk mengangkat BlackBerry dari keterpurukan. Selama dipegang Chen, performa keuangan perusahaan asal Kanada itu mulai menunjukan tanda-tanda kehidupan.

Setelah sempat terpuruk dan terus merugi, perusahaan asal Kanada itu akhirnya berhasil mencatatkan keuntungan di kuartal IV 2014 lalu. Dalam laporan keuangannya di kuartal IV 2014, BlackBerry membukukan laba bersih sebesar USD 28 juta selama triwulan terakhir di tahun 2014 lalu, dari total pendapatan sebesar USD 660 juta, yang 42% diperoleh dari hasil penjualan 1,3 juta unit handset.

Pencapaian ini meningkat drastis dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dimana BlackBerry mencatat kerugian sebesar USD 148 juta. Meski berhasil mencatatkan keuntungan, namun sejatinya pendapatan BlackBerry mengalami penurunan sebesar 33% dibanding periode yang sama di tahun lalu.[HBS]

 

SourceReuters

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI