Microsoft Putuskan Tutup Permanen Semua Toko Offline

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Melonjaknya tren belanja online mau tak mau membuat keberadaan toko offline terancam. Toko ritel fisik milik Microsoft bukan pengecualian. Dilaporkan, raksasa teknologi ini telah memutuskan untuk menutup semua toko ritel fisik mereka.

Microsoft mengumumkan strategi yang baru dalam rangka operasional toko ritel offline mereka di seluruh dunia. Bukan melakukan terobosan atau inovasi tertentu, Microsoft lebih memilih untuk menutup semua toko offline – Microsoft Store mereka.

“Microsoft mengumumkan perubahan strategis dalam operasi ritelnya, termasuk menutup lokasi fisik Microsoft Store. Anggota tim ritel perusahaan akan terus melayani pelanggan dari fasilitas perusahaan Microsoft dan secara jarak jauh menyediakan penjualan, pelatihan, dan dukungan,” tulis pengumuman perusaahan.

{Baca juga: Giliran Microsoft Stop Jual Teknologi Pengenalan Wajah ke Polisi}

Untuk konsumen yang ingin membeli produk Microsoft masih dapat melakukannya melalui toko online. Namun untuk Anda yang ingin membeli tapi ingin mencoba terlebih dahulu produknya secara langsung bisa mengunjungi toko ritel pihak ketiga.

“Kami bersemangat tentang peluang untuk berinovasi dalam cara kami terlibat dengan semua pelanggan, memaksimalkan bakat kami untuk memberikan efek yang besar, dan yang paling penting membantu pelanggan kami untuk mendapatkan nilai yang lebih besar lagi,” ujar David Porter, Microsoft Corporate Vice President.

Total 83 toko retail Microsoft Store akan ditutup secara permanen. Sehingga konsumen tidak akan bisa lagi membeli produk atau mendapatkan layanan dari toko offline Microsoft.

Sebelumnya Microsoft juga mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi menjual teknologi pengenalan wajah atau facial recognition ke polisi. Perusahaan akan menunggu peraturan federal sebelum menjualnya ke penegak hukum.

Keputusan Microsoft mengikuti jejak Amazon yang telah lebih dulu menghentikan bisnis pengawasan via pengenalan wajah. Hal ini menyusul protes kebrutalan polisi terhadap George Floyd, seorang warga kulit hitam AS yang terbunuh beberapa pekan lalu.

Microsoft mengaku telah lama bekerja dengan menerapkan prinsip dan undang-undang untuk penggunaan perangkat lunak.

{Baca juga: Microsoft jadi Official Partner NBA Musim 2020-2021}

“Kami tidak menjual teknologi pengenalan wajah ke departemen kepolisian AS sampai ada hukum nasional yang kuat yang didasarkan kepada hak asasi manusia,” kata Microsoft dalam sebuah pernyataan.

Microsoft telah memperbarui prosedur peninjauan untuk semua pelanggan yang ingin meluncurkan teknologi pengenalan wajah secara luas. Semua akan bergantung kepada regulasi yang ditetapkan otoritas. (HR/IF)

SourceUbergizmo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI