Telset.id, Jakarta – Untuk mendukung generasi muda dalam mewujudkan ide aplikasi bermanfaat bagi masyarakat luas, Microsoft kembali menghadirkan kompetisi Imagine Cup.
Andreas Diantoro, President Director, Microsoft Indonesia mengatakan, bahwa kini pola berpikir generasi muda telah semakin kreatif dan solutif – dua fondasi kuat untuk menjadi entrepreneur masa depan. Ditambah dengan penguasaan teknologi di era yang serba digital.
“Kami yakin kelak generasi muda pun dapat menjadi technopreneur handal yang mampu membangun Indonesia ke arah yang lebih baik,” ujar Andreas.
Tahun 2016 menandai tahun ke-11 penyelenggaraan Imagine Cup di Indonesia dengan peningkatan jumlah peserta yang cukup signifikan setiap tahunnya.
Kompetisi Imagine Cup terus berhasil membuktikan bahwa aplikasi inovatif yang dikembangkan oleh para developer muda dapat menghadirkan solusi nyata bermanfaat yang mampu menangani berbagai tantangan masyarakat saat ini.
“Oleh karena itu, Microsoft terus membina dan mendukung para developer muda di Indonesia melalui ajang Imagine Cup agar dapat meningkatkan kapasitas diri serta jiwa kewirausahaan mereka,” kata Anthonius Henricus, Developer Experience & Evangelism Director, Microsoft Indonesia.
Beberapa contoh finalis sekaligus alumnus Imagine Cup yang telah sukses mengembangkan aplikasi mereka yakni CAKRA dan Radya Labs. CAKRA merupakan pemenang Imagine Cup Indonesia 2014 kategori world citizenship yang sukses mengembangkan aplikasi terapi autis dengan teknologi interaktif.
Aplikasi ini telah digunakan oleh kurang lebih 2.000 pengguna yang berasal dari 78 kota di Indonesia dan 6 negara lainnya. Sementara itu, Radya Labs merupakan pemenang Imagine Cup Indonesia 2010 kategori software design yang telah sukses menjadi sebuah startup di bidang pengembangan perangkat lunak mobile.
Radya Labs berhasil membuat beragam aplikasi untuk startup maupun korporasi besar seperti Telkom, Indosat, Telkomsel, Java Jazz Festival, dan D’COST Seafood Restaurant. Mereka juga telah memberikan berbagai pelatihan terkait pengembangan serta pengimplementasian mobile apps kepada beberapa institusi seperti Pertamina dan Menkominfo.
Aplikasi-aplikasi yang ditampilkan pada Imagine Cup 2016 begitu beragam. Mulai dari aplikasi ‘IMS+’ yang mampu memonitor pasien rawat inap rumah sakit dengan mendeteksi cairan infus dan mengingatkan jadwal minum obat.
Aplikasi ‘Froggy the Pesticide’ adalah game interaktif yang mengajarkan pengguna tentang bahaya pestisida dan manfaat biopestisida, hingga aplikasi ‘TaniHub’, yakni sebuah platform e-commerce yang memudahkan para pengguna untuk berbelanja sayur dan buah-buahan segar dengan menghubungkan pengguna langsung kepada para petani.
Dari 118 proyek yang terkumpul pada tahap seleksi awal Imagine Cup 2016 tingkat nasional, hanya tiga tim developer muda terbaik yang berhak mewakili Indonesia di semifinal Imagine Cup 2016 tingkat dunia. (MS/HBS)