Menkominfo Resmikan BTS XL di Pulau Simeulue

Menkominfo Rudiantara resmikan BTS XL di Pulau Simeulue
Menkominfo Rudiantara resmikan BTS XL di Pulau Simeulue (xl)

JAKARTA – Disaksikan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Rudiantara, operator seluler XL Axiata meresmikan infrastruktur jaringan seluler dan internet di Pulau Simeulue, Nanggroe Aceh Darussalam. Pulau Simeulue merupakan salah satu daerah terpencil yang terletak di pulau terluar Indonesia.

Disebutkan oleh pihak XL, bahwa peresmian ini menjadi salah satu bagian dari langkah XL membangun dan mengoperasikan infrastruktur di daerah terpencil dan perbatasan, termasuk pulau-pulau terluar di Indonesia. XL sendiri sudah melayani warga Simeulue sejak September tahun 2008.

“Apa yang kami lakukan di sini merupakan bagian dari upaya kami dalam membantu menyediakan infrastruktur yang bisa menjembatani pembangunan hingga ke daerah-daerah terpencil, termasuk pulau-pulau terluar,” kata Presiden Presiden Direktur XL, Dian Siswarini.

Di pulau yang berjarak sekitar 150 km di Samudera Hindia, lepas pantai Aceh Selatan tersebut, XL memiliki 3 BTS 3G & 2 BTS 2G . Koneksi untuk layanan di pulau itu dilakukan dengan menggunakan satelit.

BTS yang diresmikan Menkominfo berlokasi di lingkungan Makolanal Simeulue, yang ditopang pada menara setinggi 30 meter. Dengan BTS baru ini, masyarakat di area Kecamatan Simeulue Timur, tepatnya di Desa Lugu akan bisa mengakses layanan XL.

Dian berharap, dengan penambahan BTS 3G di Simeulue ini selain akan membantu masyarakat untuk mampu lebih terjembatani dalam mengakses informasi, juga akan bisa mendukung promosi daerah.

Pulau yang memiliki jumlah penduduk kurang dari 90 ribu jiwa tersebut memiliki sejumlah potensi alam yang bagus, antara lain di bidang pariwisata, berupa ombak bagus yang cocok untuk olahraga selancar (surfing).

Ombak di Simeulue sudah dikenal di dunia, para peselancar asing secara rutin mengunjungi pulau tersebut. Selain itu, pulau ini juga memiliki potensi besar di bidang perikanan, salah satunya dalam budidaya udang lobster. Sementara di perkebunan, warga setempat secara turun-temurun menanam cengkeh.

XL juga mempresentasikan usulan untuk suatu konsep layanan digital yang bisa dijajaki untuk diterapkan di pulau-pulau terluar Indonesia. Konsep yang dinamakan  “Pantau Laut” tersebut berupa layanan interintegrasi berbasis layanan telekomunikasi dan data digital yang bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi keberadaan kapal asing yang berada di dalam wilayah perairan Indonesia.

Konsep layanan digital ini bisa diterapkan oleh instansi terkait dalam bidang pertahanan keamanan, juga kelautan dan perikanan.

Sementara itu, XL juga menawarkan suatu konsep sosialisasi kebijakan terkait pencegahan pencurian ikan oleh pemerintah Indonesia ke komunitas-komunitas nelayan di negara-negara tetangga. [HBS]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI