Menkominfo: Facebook Jadi Tempat Cari Masalah

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara ternyata menganggap Facebook telah beralih fungsinya. Pasalnya, raksasa media sosial tersebut sudah berubah dari media sosial yang penuh dengan kegiatan positif, menjadi cenderung ke arah negatif.

Menurutnya, pada awal Facebook didirikan, media sosial itu hanya dipergunakan untuk mencari teman atau menambah relasi. Seiring bertambahnya pertemanan hingga ratusan atau bahkan ribuan, fungsi media sosial ini mulai berubah menjadi sarana untuk berjualan atau menyebarkan dakwah.

Namun semakin besar Facebook, bukannya menjadi semakin positif. Layanan media sosial besutan Mark Zuckerberg ini mulai berubah fungsi menjadi sarana untuk menghasut, menyebar berita bohong hingga menyebarkan konten negatif yang menimbulkan banyak masalah.

“Tadinya Facebook untuk mencari teman, memajang foto dan status. Lalu berkembang untuk mencari berkah dengan memajang foto dagangan. Nah sekarang juga dibuat untuk mencari masalah, menyebarkan hoax dan lainnya. Ini yang harus diantisipasi,” jelas pria yang kerap disapa Chief RA ini di acara Munas Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), di Jakarta, Kamis (12/4/2018).

Baca Juga: Menkominfo: Sementara “Puasa Medsos” Dulu

Dia pun mencontohkan tragedi kemanusiaan terhadap etnis Rohingya di Myanmar yang juga turut disulut oleh status bersifat menghasut yang telah dibagikan di Facebook. Kasus hampir serupa juga pernah terjadi si Srilanka.

“Ini yang harus jadi perhatian kami. Jangan sampai terjadi tragedi seperti Myanmar dan Srilanka,” tegas Menkominfo.

Untuk itu, Rudiantara menghimbau kepada masyarakat untuk bisa menyikapi unggahan status dan perkembangan di media sosial secara bijak. Selain itu, ia juga menganjurkan kepada masyarakat yang khawatir terbawa “arus negatif” di media sosial, khususnya Facebook untuk segera “puasa” menggunakan media sosial.

“Kalau terpaksa pakai medsos boleh. Tapi harus lebih hati-hati. Jangan submit data ke medsos untuk apapun, apalagi kuis,” tukas dia.

Baca Juga: Sudah Dapat SP II, Kiprah Facebook di Indonesia Masih Aman

Diakui Rudiantara, saat ini Kominfo juga terus memantau arus informasi di medsos yang mengandung konten negatif, khususnya Facebook. Hal tersebut karena pihaknya saat ini melihat dua isu penting terkait Facebook.

Pertama menurutnya adalah kasus penyalahgunaan 87 juta data pengguna Facebook oleh Cambridge Analytica, yang termasuk lebih dari 1 juta data pengguna dari Indonesia. Kedua adalah penggunaan akun Facebook sebagai sarana untuk melakukan penghasutan atau mengirimkan berita hoax. (WS/FHP)

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI