Telset.id, Jakarta – Masalah antara Youtubers dan Logan Paul ternyata masih berbuntut panjang. Akibat kehebohan video unggahannya yang memperlihatkan korban bunuh diri di hutan Aokigahara pada akhir 2017 lalu, YouTube memutuskan untuk sementara menangguhkan semua iklan di channel Youtuber asal Ohio tersebut.
Dilansir dari Engadget, YouTube secara tegas mengurangi pendapatan Logan yang diperkirakan mencapai USD 40.000 hingga USD 600 ribu per bulan. Jika dikurs, nominal sebanyak itu setara dengan Rp 520 juta sampai Rp 7,8 miliar.
Logan sendiri sempat menyampaikan permohonan maaf setelah video unggahannya yang dinilai tak pantas tersebut menjadi viral. Namun, tak lama usai meminta maaf, ia kembali mengunggah video kontroversial. Ia menampilkan ikan mati dan tikus mati.
[Baca juga: YouTube Garap Proyek Video Positif Bareng Youtuber]
“Keputusan ini bukan kami yang menginginkan. Logan telah berbuat perilaku yang kurang pantas. Salurannya di YouTube benar-benar tidak pas untuk pengiklan serta berpotensi merusak komunitas,” demikian penjelasan YouTube melalui sebuah pernyataan.
YouTube bertindak tegas usai Logan mengunggah video di YouTube pada 31 Desember 2017. Dalam video itu, ia bersama teman-temannya mengunjungi Hutan Aokigahara di kaki Gunung Fuji, Jepang. Secara tidak sengaja, ia menemukan sesosok mayat tergantung di pohon.
Saat melakukan perekaman, ia sempat melontarkan kalimat candaan yang dianggap tak pantas, khususnya untuk warga Jepang. Mengunggah video mayat secara luas saja sudah dianggap tak etis, apalagi menjadikannya bahan untuk lucu-lucuan.
Terlebih, Youtuber yang memiliki 15 juta follower ini dianggap bisa “menularkan” perilaku kurang pantasnya itu pada para penggemarnya yang sebagian besar masih berusia belia.
YouTube akhirnya menyingkirkan video unggahan Logan dari program iklan Google Preferred. YoTube juga menyisir kanal-kanal lain yang berpotensi punya muatan sejenis dengan milik Logan.
Sebelumnya, setelah kehebohan yang disebabkan video Logan tentang hutan Aokigahara, YouTube mulai memeriksa isi video yang diunggah oleh beberapa channel populernya.
Channel YouTube milik Logan sesungguhnya termasuk satu dari Google Youtube Preffered accounts—yang isinya adalah channel-channel yang paling sering ditonton – dan menjadi incaran Google untuk menyisipkan iklan, dengan nilai yang tinggi.
Tak ingin kasus Logan terulang, YouTube telah menegaskan akan mengawasi channel-channel YouTube yang masuk kategori Preferred yang bandel. YouTube ingin memastikan konten mereka sesuai dengan brand yang berniat menempelkan iklan di YouTube.
[Baca juga: YouTube Pantau Channel-channel Populer yang Bandel]
Untuk merealisasikan langkah ini, Google bahkan akan memanfaatkan tenaga manusia dan juga Artificial Intelligence (AI) untuk menemukan video-video yang tidak sesuai untuk disisipkan iklan.
“Kami membuat Google Preferred untuk memudahkan klien kami menjangkau pemirsa YouTube yang paling aktif dan kami telah menyaksikan daya tarik yang sangat kuat dengan beberapa brand tahun lalu,” ujar seorang juru bicara Google.
“Kami sedang mendiskusikan dan menanti feedback dari brand-brand mitra kami, agar ke depannya kami bisa memberikan jaminan atas apa yang telah mereka beli di awal,” sambungnya. [SN/HBS]