JAKARTA – Ada hal menarik mengenai paparan penggunaan media televisi dibanding penggunaan aplikasi. Menurut firma riset Flurry, saat ini lebih banyak orang menghabiskan waktu untuk mengutak-atik aplikasi ketimbang menonton televisi. Tapi, apakah dengan demikian maka riwayat tayangan TV akan tamat?
Flurry justru mengestimasi penggunaan TV tidak akan menurun seiring tren perpindahan layanan televisi menjadi aplikasi berbayar. Hal ini mengacu pada laporan hasil riset Flurry yang kesulitan mengidentifikasi berapa lama waktu menonton TV yang tepat, sebab banyak orang kini menonton TV secara streaming melalui mobile phone.
Flurry menyimpulkan, saat ini masyarakat lebih teredukasi untuk membayar konten. Dulu, hanya aplikasi games yang berbayar. Tapi tahun ini, monopoli game runtuh. Sebab aplikasi konten berbayar yang memuat konten video streaming seperti Netflix, Hulu, HBO Now, Spotify dan Pandora, memiliki ranking unduhan tinggi.
Di sisi lain, perusahaan-perusahaan tersebut juga menikmati pendapatan dari iklan serta pembelian aplikasi di dalam aplikasinya tersebut (in-app purchase). Dengan kata lain, perpindahan televisi ke aplikasi adalah hal yang menguntungkan bagi media tersebut.
Riset Flurry ini sejalan dengan pengumuman Apple untuk produk Apple TV. CEO Apple Tim Cook dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa pengalaman penggunaan TV kini statis, sementara inovasi mobile terus berkembang.
“Kami percaya masa depan televisi adalah sebagai aplikasi. Faktanya, tren ini sudah dimulai,” kata Cook, seperti dikutip dari Mashable, Senin (14/9/2015).
Saat ini, OS baru Apple TV mendukung aplikasi dan App Store untuk pihak ketiga. Dengan demikian, pengguna Apple TV bisa menonton secara live stream dari Netflix, misalnya, sekaligus berbelanja atau memainkan game.
Dengan fitur seperti itu, di masa depan arti televisi adalah tak hanya lebih dari sekedar aktivitas menonton saja, bukan? [AI/HBS]