Telset.id, Jakarta – Lexilife, perusahaan baru yang didirikan pada 2018 oleh Jean-Baptiste Fontes, dan dikembangkan oleh Watt Lighting Pro milik Thomas, mengumumkan Lexilight, lampu ajaib untuk membantu penderita disleksia.
Seperti dikutip Telset.id dari Ubergizmo, Senin (06/01/2020), Lexilife menyebut bahwa Lexilight hadir untuk membantu 10 persen dari total populasi penderita disleksia di seluruh dunia, yang berjumlah lebih kurang 700 juta orang.
Disleksia memengaruhi delapan persen hingga 10 persen orang di seluruh dunia. Disleksia adalah suatu kondisi yang membuat seseorang sulit membaca atau mengidentifikasi kata-kata yang diucapkan, dan mengubahnya menjadi huruf atau kalimat.
{Baca juga: Gara-gara Lampu, Gadis 7 Tahun Alami Pubertas Dini}
Melakukan riset dan pengembangan selama 20 tahun, Lexilife merancang Lexilight guna membantu penderita disleksia. Teknologi yang digunakan adalah kombinasi gelombang cahaya dan termodulasi yang menghapus efek mirroring.
Berlawanan dengan bukan penderita disleksia, penderita disleksia memiliki dua mata dominan yang mengirim dua aliran informasi berbeda ke otak secara bersamaan sehingga menciptakan kebingungan dan bayangan cermin.
Lexilight memperbaiki masalah tersebut dengan memungkinkan otak memproses informasi seolah-olah berasal dari mata dominan tunggal, menggunakan cahaya berdenyut dan termodulasi yang mengurangi efek mirroring.
{Baca juga: Pertama di Dunia, Negara Ini Luncurkan Bank Sperma Positif HIV}
Gelombang cahaya spesifik yang dipancarkan oleh LED di Lexilight dapat disesuaikan agar sesuai dengan profil pengelihatan setiap pengguna. Lexilight juga dapat menyesuaikan beberapa parameter LED, termasuk kecepatan refresh.
Lexilight dibuat di Perancis, di sebuah pabrik yang berlokasi di Brittany dan dinamai L’atelier du courrier. Lexilight tersedia dengan harga € 549 atau sekira Rp 8,5 juta di situs resmi Lexilife dan dilengkapi dengan uji coba sebulan. (SN/FHP)
