Telset.id, Jakarta – Lebih dari 267 juta nama, nomor telepon, dan identitas pengguna Facebook di seluruh dunia ditemukan di situs gelap. Hal tersebut disampaikan oleh para peneliti keamanan siber.
Situs teknologi Comparitech dan peneliti Bob Diachenko menyatakan bahwa selama dua minggu terakhir, jutaan informasi sensitif milik para pengguna Facebook bisa dilihat oleh siapa saja.
{Baca juga: Facebook Sengaja Langgar Regulasi Privasi Data?}
Data rahasia itu kali pertama tersedia di situs gelap pada 4 Desember 2019 lalu. Delapan hari kemudian, data-data identitas pengguna Facebook tersebut terekspose secara gamblang di forum hacker alias peretas.
Data kemudian dihapus setelah Diachenko memberi tahu penyedia layanan internet tentang informasi yang tidak aman. Mayoritas data merupakan milik pengguna asal Amerika Serikat.
Dikutip Telset.id dari New York Post, Jumat (20/12/2019), belum jelas bagaimana informasi itu bisa diakses. Ada kemungkinan, data dikumpulkan melalui scraping, yakni pengumpulan oleh bot.
“Informasi pribadi yang bocor berpotensi membuat para korban lebih mudah untuk ditargetkan dengan spam SMS dan kampanye phishing berskala besar,” demikian penjelasan Comparitech.
Kabar ini tentu membuat Facebook pusing tujuh keliling. Maklum, Facebook telah berjuang keras untuk meningkatkan penanganan data pengguna sejak skandal Cambridge Analytica pada 2018.
{Baca juga: Lagi, Data Pribadi 120 Juta Pengguna Facebook Bocor?}
Sebelumnya, peneliti keamanan dari GDI Foundation mengungkapkan, bahwa mereka menemukan 419 juta data pengguna Facebook di Internet.
Fakta tersebut diungkap oleh Sanyam Jain, anggota dari GDI Foundation yang menemukan basis data online berisi ratusan informasi pribadi pengguna Facebook.
Menurutnya, data-data pribadi pengguna jejaring sosial terbesar di dunia itu bisa “dikonsumsi” bebas di internet mencakup nama, jenis kelamin, asal, hingga nomor telepon.
Dilansir Telset.id dari Ubergizmo pada Kamis (05/09/2019), tidak jelas siapa yang mengambil informasi tersebut dari Facebook dan mengapa data tersebut diunggah ke publik.
{Baca juga: Duh! 419 Juta Data Pengguna Facebook Beredar Bebas di Internet}
Namun setelah ditelusuri, ternyata pelakunya adalah pengelola host web basis data yang mengaku kepada Tech Crunch, telah mengambilnya secara offline. [SN/HBS]
Sumber: NY Post
very good …
very good
thanks for article
very very very good
thanks for this ….
very good
thanks for article
https://gisomusic.com/