Telset.id, Jakarta – Pertama kali dalam dua tahun, Samsung kemungkinan akan mengalami penurunan laba atau keuntungan per kuartal. Penurunan itu akan terkuak dalam laporan kuartal keempat pada 8 Januari 2019 mendatang.
Data dari Institutional Brokers Estimate System menampilkan Samsung akan mengumumkan penurunan keuntungan operasional 12 persen dibanding tahun sebelumnya. Jumlah itu setara dengan USD11,85 miliar atau Rp 161,2 triliun.
Pendapatan tersebut lebih rendah lima persen akibat pendistribusian chip memori yang berkurang. Serupa Apple, penurunan pendapatan operasional Samsung juga diperkirakan akibat kondisi ekonomi yang kurang baik di China.
Keuntungan operasional ponsel Samsung diyakini sejumlah pihak menurun sebesar 20 persen selama kuartal pertama tersebut jika dibandingkan dengan kuartal yang sama pada tahun sebelumnya.
Samsung hanya memiliki pangsa pasar di China sebesar satu persen, lebih rendah jika dibandingkan Apple yang tercatat sembilan persen. Namun, berbeda dengan Apple, dampak kondisi ini lebih terlihat dalam hal penjualan prosesor dan chip memori.
Penjualan prosesor dan chip memori ke produsen ponsel China mengalami penurunan. Kedua komponen tersebut berkontribusi sebesar 75 persen dari penghasilan Samsung dan 38 persen dari pendapatannya secara keseluruhan.
{Baca juga: Smartphone Premium Masih Didominasi iPhone dan Samsung}
Penurunan bisnis chipset Samsung diperkirakan akan menurunkan angka keuntungan operasional perusahaan di divisi tersebut sebesar 3,7 persen selama kuartal fiskal keempat, atau setara dengan USD 9,4 miliar atau Rp 131,8 triliun.
Pendistribusian chip memori Samsung diperkirakan mengalami penurunan sebesar 10 persen selama periode tiga bulan itu. Sebagai informasi, kondisi ekonomi China merupakan dampak dari perselisihan perdagangan dengan Amerika Serikat. [SN/HBS]
Sumber: PhoneArena
