JAKARTA – Hanya selang setahun setelah pertama kali hadir di pasar smartphone, termasuk di Indonesia, Asus kini telah mengambil posisi kedua di Indonesia, menggeser pesaingnya yang lebih dulu hadir dari berbagai brand ataupun jenis OS.
Di industri smartphone Indonesia, praktis kini hanya produsen asal Korea Selatan yang sudah cukup lama berkutat di pasar smartphone yang menjadi pesaing Asus dengan menguasai pangsa pasar lebih besar, sekitar 25 persen. Namun demikian, selisih di antara keduanya kini hanya terpaut sekitar 10 persen saja.
“Ketika pertama kali hadir di kuartal kedua 2014, Asus hanya memiliki kurang dari 3,5 persen pasar. Pada kuartal berikutnya kami berhasil meningkatkan pangsa pasar menjadi sekitar 5,8 persen, dan dikuartal keempat 2015 naik menjadi 11,1,” terang Juliana Cen, Country Product Group Leader, Asus Indonesia dalam keterangan tertulisnya ke redaksi telsetNews, Rabu (26/8/2015).
Hingga tutup tahun 2014, Juliana menyebutkan, Asus berhasil memasarkan lebih dari 1,4 juta unit smartphone di Indonesia. Tren ini juga terus meningkat. Di kuartal pertama 2015, Asus masih berada di posisi ketiga. Namun pada Q2 2015, Asus tak tertahankan naik ke posisi kedua dengan menguasai pangsa pasar sebesar 14,91 persen.
“Bahkan di satu kuartal ini saja, Asus mendekati total penjualan sepanjang tahun 2014 lalu,” sebut Juliana.
Untuk merayakan keberhasilannya, pabrikan asal Taiwan ini memberikan cash back sebesar Rp 300.000 untuk setiap pembelian ASUS ZenFone 2 ZE551ML 4GB/32GB.
“Kini pengguna bisa mendapatkan smartphone berkinerja tinggi dan RAM ekstra lega tersebut di harga Rp 3.699.000 saja,” ucapnya. (MS/HBS)
