Jakarta, 12 Desember 2024 — Dalam diskusi IndoTelko Forum bertajuk “Sinergi Industri Digital Wujudkan Asta Cita”, berbagai pemangku kepentingan dari sektor pemerintah, industri telekomunikasi, dan masyarakat menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat transformasi digital Indonesia. Forum ini bertujuan mendukung visi Indonesia Emas 2045 dan menciptakan ekosistem digital yang inklusif, selaras dengan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% dalam lima tahun ke depan.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, dalam pidato pembukaannya menekankan bahwa fokus kebijakan pemerintah adalah penyediaan infrastruktur digital yang merata dan regulasi yang mendukung sektor digital. Hingga tahun 2024, pemerintah telah berhasil membangun lebih dari 500.000 kilometer jaringan fiber optic yang menjangkau 75% wilayah Indonesia. Targetnya, pada tahun 2030, seluruh wilayah Indonesia termasuk daerah terpencil akan terhubung dengan jaringan digital berkualitas. Selain itu, regulasi baru tentang keamanan siber dan perlindungan data pribadi telah disahkan untuk mendukung pertumbuhan sektor digital secara berkelanjutan. “Sinergi antara pemerintah, industri, dan masyarakat akan menentukan sejauh mana Indonesia dapat memanfaatkan potensi ekonomi digital untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujarnya.
Doni Ismanto Darwin, Pendiri IndoTelko, yang juga turut berpartisipasi dalam diskusi ini, mengungkapkan bahwa sektor ekonomi digital memiliki peran strategis dalam pencapaian visi Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8% dalam lima tahun ke depan.
“Sinergi antara pemerintah, industri, dan masyarakat sangat penting dalam mendorong transformasi digital yang akan memberdayakan UMKM dan mendorong investasi yang berdampak pada kesejahteraan rakyat,” kata Doni.
Talenta Digital dan Pendidikan Berkualitas
Dirgayuza Setiawan, editor buku Strategi Transformasi Bangsa “Prabowo Subianto”, menggarisbawahi pentingnya pendidikan berkualitas dalam mendorong talenta digital. Program pemerintah dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2024-2029 menargetkan penghapusan kemiskinan ekstrem hingga 0% dan pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. Transformasi digital berkontribusi langsung pada pencapaian target ini melalui peningkatan efisiensi distribusi bantuan sosial berbasis teknologi, pemberdayaan UMKM melalui platform digital, dan pengembangan sektor ekonomi kreatif yang mendukung penciptaan lapangan kerja baru di era digital. Dirgayuza juga mencatat, “Pendidikan inklusif dan berkualitas adalah fondasi untuk membangun ekonomi digital yang kuat.”
Ia mencontohkan keberhasilan negara seperti India dan Tiongkok yang melibatkan pendidikan di luar negeri untuk membangun talenta teknologi. Dengan pendekatan serupa, Indonesia dapat mencetak ahli digital yang mampu mengembangkan teknologi canggih, seperti kecerdasan buatan dan pusat data. Selain itu, Presiden Prabowo Subianto mendorong penggunaan teknologi untuk meningkatkan akurasi dalam kebijakan sosial, termasuk distribusi bantuan sosial.
Pembangunan Infrastruktur Digital
Zulfi Hadi, Marketing & Solution Director Lintasarta, menyoroti pentingnya infrastruktur digital dalam mendukung akselerasi transformasi ekonomi. Dengan visi empowering Indonesia to unleash digital potential, Lintasarta telah mengembangkan infrastruktur strategis seperti fiber optic yang mencakup lebih dari 80% kabupaten di Indonesia, data center yang berstandar internasional, GPU cloud untuk mendukung kebutuhan kecerdasan buatan, serta sistem keamanan siber yang telah melindungi jutaan pengguna dan perusahaan dari ancaman digital. Menurut Zulfi, “Kami menghubungkan lebih dari 80% kabupaten di Indonesia untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi digital.”
Program Laskar AI, salah satu inisiatif Lintasarta, memberikan pelatihan berbasis teknologi NVIDIA kepada mahasiswa dan praktisi. Pelatihan ini diharapkan menghasilkan talenta yang menjadi penggerak produktivitas nasional melalui implementasi AI.
Kontribusi Sektor Telekomunikasi
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, menyampaikan bahwa sektor telekomunikasi menghadapi tantangan seperti kompetisi harga dan perlambatan pendapatan. Namun, melalui strategi transformasi, Telkom tetap optimis dalam mendukung ekonomi digital. Strategi ini mencakup pengembangan layanan broadband, bisnis data center, dan inisiatif digital baru. “Telkom juga memperkuat UMKM yang berkontribusi lebih dari 60% terhadap perekonomian nasional melalui layanan seperti PaDi UMKM. Layanan ini telah membantu lebih dari 10.000 UMKM untuk meningkatkan akses ke pasar digital, menciptakan peluang baru, dan mendorong peningkatan pendapatan rata-rata sebesar 20% per UMKM dalam setahun,” jelas Ririek.
Danny Buldansyah, Wakil Direktur Utama Indosat Ooredoo Hutchison, juga menegaskan pentingnya inovasi teknologi untuk mendukung transformasi digital. Program seperti Sahabat AI dan Banking AI merupakan bagian dari inisiatif yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan untuk digitalisasi di berbagai sektor.
Kesimpulan: Menuju Visi Indonesia Digital 2045
Kolaborasi lintas sektor adalah kunci untuk mencapai Asta Cita, target strategis yang mendukung visi Indonesia Emas 2045. Contoh kolaborasi sukses dapat dilihat pada program pemerintah bersama industri telekomunikasi dalam membangun jaringan fiber optic yang telah menjangkau 75% wilayah Indonesia. Selain itu, kerja sama dengan sektor swasta telah berhasil menciptakan inisiatif digital seperti Laskar AI dan PaDi UMKM, yang masing-masing berkontribusi pada pengembangan talenta digital dan pemberdayaan UMKM. Inisiatif ini menunjukkan bagaimana kolaborasi lintas sektor dapat mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif. Dengan mempercepat pengembangan infrastruktur, pendidikan berkualitas, dan talenta digital, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemain utama di ekonomi digital global. Sebagaimana ditegaskan oleh para pemangku kepentingan, sinergi antara pemerintah, industri, dan masyarakat harus terus diperkuat untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maju.