Telset.id, Jakarta – Pokemon Go saat ini baru dirilis di tiga negara, yakni Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru. Sementara penggemar Pokemon di negara lain bisa memainkan game ini dengan mengunduh file APK Pokemon Go. Lain halnya dengan di China, Pokemon Go justru sudah hadir dalam wujud ‘kloningan’.
Tak usah heran jika melihat China selalu mampu meniru produk-produk yang lagi laris di pasaran. Mulai dari pakaian, tas, televisi, ponsel, dan tentu saja game-game populer. Pokemon Go yang baru dirilis dan sedang naik daun juga tak luput dibuat kloningannya (tiruannya)
Kloningan Pokemon Go bernama City Spirit Go atau bisa disebut juga ‘City Elf Go’, yang dibuat oleh developer asal China bernama Xiaoyu Sun. Game ini terinspirasi oleh kesuksesan Pokemon Go, dan bahkan City Elf Go memiliki gameplay seperti Pokemon Go yang berbasis pada lokasi.
Para gamer yang memainkan City Elf Go akan bertugas menangkap Elf alias Pokemon virtual. Yang membedakan game ini dengan Pokemon Go adalah, City Elf Go tidak menggunakan fitur kamera pada smartphone atau tablet untuk menciptakan augmented reality. Dan sama seperti Pokemonn Go, City Elf Go juga punya fitur berbayar mulai dari USD 0.99 hingga USD 95.
Hebatnya, game City Elf Go mendapat respon yang sangat bagus sejak dirilis. Game ini berhasil memuncaki chart App Store di China. Game kloningan Pokemon Go ini juga populer di Android dengan lebih dari 110.000 download via Myapp store dari Tencent. Dengan pencapaian itu, City Elf Go kini menjadi aplikasi Android terpopuler di Negeri Tirai Bambu itu.
Jika melihat kepopuleran Pokemon Go yang terus menanjak, maka diperkirakan akan semakin banyak kloningan game buatan Nintendo dan Niantic Labs itu. Apakah ada developer Indonesia yang mau membuat Pokemon Go ala Indonesia juga? Siapa tahu..[HBS]