Telset.id, Jakarta – Seorang pengusaha energi Inggris dan mantan pemilik tim balap Formula 1 membangun layanan taksi terbang antar kota baru yang memadukan antara kemajuan teknologi kedirgantaraan dengan mobil jet darat itu.
Menurut Channel News Asia, Senin (10/9/2018), Chief Executive Aerospace Vertikal Stephen Fitzpatrick, yang juga pendiri Ovo Energy, mengatakan usaha barunya akan menerapkan pelajaran dari balap F1 untuk membangun pesawat listrik Vertical Take Off and Landing (eVTOL).
Fitzpatrick mengatakan Aerospace Vertikal, perusahaan penerbangan asal Bristol yang didanainya sendiri, berencana untuk menawarkan penerbangan antar kota jarak pendek yang membawa banyak penumpang.
Sejak didirikan pada 2016, perusahaan ini telah mempekerjakan 28 veteran kedirgantaraan dan ahli teknis dari Airbus, Boeing, Rolls-Royce, Martin Jetpack dan GE dengan pengalaman yang luas membangun pesawat komersial bersertifikat.
Baca juga: Pertama dalam Sejarah, Pesawat NASA Terbang Tanpa Pilot
Biasanya proyek mobil terbang dari para pengusaha teknologi, kedirgantaraan dan otomotif berupaya mengubah pesawat menjadi kendaraan tanpa pilot dan otonom.
Namun Vertical masih tetap mengandalkan pesawat terbang yang tetap dikemudikan pilot dengan memanfaatkan inovasi inkremental untuk mengatasi masalah regulasi dan keselamatan.
Dia menambahkan, Vertikal sedang mencari target beberapa koridor udara paling padat di dunia dengan pesawat yang tidak memerlukan landasan pacu tetapi juga memiliki cukup bobot untuk melakukan perjalanan hingga 500 mil (800 km).
“Kami berinvestasi dalam semua evolusi teknologi yang terjadi di ruang angkasa, tetapi kami mencoba untuk menerapkannya pada sesuatu yang dunia nyata dan memungkinkan untuk mengeksekusi dalam empat tahun. Kami tidak menunggu perubahan besar dalam peraturan yang ada,” kata dia.
Perusahaan pesaing saat ini sedang bekerja untuk meluncurkan mobil terbang otonom di awal dekade berikutnya mulai dari raksasa dirgantara Airbus hingga Uber yang sedang mengembangkan armada taksi terbang dalam kota.
Volocopter, taksi drone menyerupai helikopter kecil yang ditenagai oleh 18 rotor dan AeroMobil, memiliki konsep peregangan yang dapat berubah menjadi pesawat sayap tetap.
Beberapa proyek ini dirancang memiliki layanan yang dapat dipesan, sesuai permintaan, melalui ponsel cerdas dari skyhubs di pusat kota. Pesawat yang masih menggunakan pilot ini akan diujicobakan dalam waktu empat tahun lagi.
Baca juga: Uber dan NASA Perpanjang Kerja Sama Proyek Taksi Terbang
Vertikal mengklaim telah melakukan uji terbang dari prototipe dengan melakukan lepas landas vertikal pesawat penumpang tunggal tanpa awak di bandara kawasan Gloucestershire, Inggris Barat pada Juni lalu setelah mendapat izin penerbangan oleh Otoritas Penerbangan Sipil Inggris (CAA).
“Teknologi yang kami gunakan di Formula 1 terlalu tinggi untuk diterapkan pada tantangan mobil jalan biasa. Apa yang bisa Anda dapatkan dari mesin F1 memiliki kepadatan daya lebih banyak per kilo daripada turbin jet,” kata Fitzpatrick. [WA/HBS]
Sumber: Channelnewsasia