Telset.id, Jakarta – Sony memiliki divisi riset dan pengembangan yang mereka namakan Sony Future Lab. Divisi ini bertanggung jawab untuk mewujudkan ide-ide gila ke tahap prototype, yang nantinya menjadi produk komersial untuk dijual.
Satu produk terbaru hasil rancang bangun Future Lab adalah sebuah proyektor yang mereka namakan ‘Interactive Tabletop’, yang mengubah permukaan datar apapun menjadi layar sentuh.
Konsep dari perangkat ini menggunakan sensor kedalaman dan pendeteksi gerakan untuk mengetahui kapan sebuah obyek diletakkan di meja, dan akhirnya membuat sebuah buku cerita menjadi hidup.
Proyek ini nampak seperti meja kopi dengan teknologi augmented reality yang pernah diperkenalkan oleh penemu Bastian Broecker di tahun 2012 lalu, dimana meja buatannya menggunakan dukungan kamera PlayStation Eye dan juga sensor Microsoft Kinect.
‘Interactive Tabletop’ dari Sony ini diprogram untuk mampu mengenali buku dongeng klasik Alice in Wonderland, jadi ketika buku tersebut dibuka, proyektor akan langsung menampilkan sejumlah animasi yang bisa digunakan untuk membalik halaman, juga berinteraksi dengan benda-benda yang ada di sekitar meja, seperti secangkir teh ataupun setumpuk kartu remi.
Perangkat ini dapat merespon setiap tekanan jari di meja dengan melacak arah tangan, sementara menaruh jari di atas meja akan menekankan jalur cahaya yang dipakai monitor untuk memantau pergerakan tangan Anda.
Meskipun untuk saat ini fungsi yang bisa ditawarkan oleh perangkat ini masih terbatas, namun teknologi semacam ini memiliki potensi yang sangat besar di masa mendatang. Perangkat ini bisa dipakai untuk mengubah novel atau buku-buku sejarah menjadi pelajaran animasi interaktif. Atau bisa juga buat bermain game lebih asyik.
Tapi yang lebih penting lagi, proyektor seperti ini bisa menjadi semacam perantara antara layar sentuh standar yang ada saat ini, dan teknologi augmented reality berbasis hologram yang sering kita lihat di film-film fiksi ilmiah. Teknologi proyektor dari Sony ini seperti proyek HoloLens yang dikembangkan Microsoft.
Namun menurut Sony, teknologi yang mereka pamerkan ini masih sebatas prototype, dan belum tahu kapan perangkat ini akan dirilis secara komersial untuk umum. [HBS]
