Telset.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkomdigi) mengumumkan investasi senilai 2,3 miliar dolar AS (Rp37 triliun) dari perusahaan EDGNEX asal Dubai untuk pembangunan pusat data skala besar di Indonesia. Proyek ini menjadi bagian strategis dalam percepatan transformasi digital nasional.
Menteri Komunikasi dan Informatika Meutya Hafid menyatakan, pusat data merupakan tulang punggung transformasi digital Indonesia. “Kehadiran EDGNEX menandakan meningkatnya kepercayaan investor global terhadap ekosistem digital tanah air,” ujarnya dalam keterangan pers, Kamis (20/6). Meutya saat ini mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan kerja ke Rusia.
Investasi tersebut akan digunakan untuk membangun infrastruktur pusat data modern di lahan seluas 12 hektare di kawasan industri Cikarang, Jawa Barat. Fase pertama proyek ditargetkan selesai pada 2026, dengan penyelesaian penuh pada 2028.
Percepatan Kapasitas Nasional
Kemkomdigi mencatat kapasitas pusat data nasional meningkat signifikan dari 180 megawatt (MW) pada Oktober 2024 menjadi 290 MW saat ini. Pemerintah memproyeksikan lonjakan hingga 900 MW pada akhir 2025, mengungguli kapasitas Malaysia yang saat ini berada di 400 MW.
“Peningkatan kapasitas yang cepat menunjukkan Indonesia sedang mengejar posisi strategis di kawasan. Ini harus terus dipercepat,” tegas Meutya. Pemerintah memperkirakan kebutuhan pusat data nasional akan mencapai 1,5-2 gigawatt (GW) dalam dua tahun mendatang.
Baca Juga:
Dampak untuk Ekosistem Digital
Meutya menekankan pentingnya investasi yang tidak hanya besar secara skala, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi masyarakat. “Termasuk dukungan untuk digitalisasi UMKM dan pemanfaatan kecerdasan buatan di sektor pangan, perikanan, dan kesehatan,” jelasnya.
Selain EDGNEX, pemodal domestik juga aktif berinvestasi di sektor ini. Kemkomdigi baru-baru ini meresmikan pusat data berbasis AI tercanggih di Asia Tenggara yang dibangun DCI Indonesia di Cibitung, Bekasi. Langkah ini sejalan dengan upaya Indonesia menjadi poros AI di kawasan.
Pemerintah terus membuka peluang investasi baru, dengan fokus pada pembangunan infrastruktur digital yang tangguh dan inklusif. “Kami berharap kepercayaan investor, baik domestik maupun global, terus meningkat,” pungkas Meutya.