Telset.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkomdigi) tengah mengkaji pelibatan pihak swasta untuk memperluas akses internet di wilayah blank spot atau belum terjangkau jaringan. Menteri Komunikasi dan Informatika Meutya Hafid menyatakan, skema Public Private Partnership (PPP) menjadi salah satu opsi yang dibahas.
“Kami sudah membahas bagaimana pelibatan teman-teman swasta dalam bentuk PPP ke depan ataupun dalam bentuk lainnya,” kata Meutya dalam Rapat Kerja bersama Komisi I DPR RI di Jakarta, Senin (15/7/2025). Menurutnya, perlu ada jalan tengah antara peran swasta dan pemerintah untuk mencapai pemerataan konektivitas.
Meutya mencontohkan, insentif seperti penurunan biaya frekuensi bisa mendorong partisipasi swasta. “Kalau kita yang melakukan itu, tentu harus berdiskusi dengan aparat penegak hukum dan pemeriksa keuangan. Targetnya, seluruh Indonesia terjangkau internet,” ujarnya.
Pembangunan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) belakangan mengalami penurunan signifikan. Kondisi ini memicu kebutuhan keterlibatan swasta yang lebih aktif.
Baca Juga:
Eksplorasi Spektrum Frekuensi Baru
Kemkomdigi juga mengeksplorasi penggunaan spektrum frekuensi 700 MHz, 1,4 GHz, dan 2,6 GHz untuk memperluas jaringan. “Kami harap ini mendorong swasta berinvestasi, dengan komitmen membangun di daerah blank spot,” jelas Meutya.
Pernyataan ini menanggapi masukan anggota Komisi I DPR RI Junico Siahaan. Junico menilai, ketergantungan pada program pemerintah bisa membebani anggaran, terutama untuk pemeliharaan operasional BTS. “Dulu swasta yang bangun, pemerintah tinggal bayar bulanan. Sekarang ada biaya pemeliharaan,” ujarnya.
Upaya ini sejalan dengan laporan kesenjangan internet di Indonesia, di mana penyedia layanan masih terkonsentrasi di kota besar. Pemerataan akses menjadi kunci untuk mendukung pengembangan teknologi digital di daerah tertinggal.
Sebelumnya, pemerintah telah mengalokasikan anggaran Rp 30,5 triliun untuk pemerataan internet, seperti diungkap dalam pidato kenegaraan Presiden Jokowi. Namun, pertumbuhan pengguna internet di 2025 diprediksi hanya naik tipis, seperti dijelaskan dalam analisis Telset.id.