Telset.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkomdigi) mengungkap strategi untuk mempercepat perluasan jaringan 5G dan pengembangan industri kecerdasan artifisial (AI) di Indonesia. Salah satu fokus utama adalah fiberisasi hingga tingkat kecamatan untuk mendukung konektivitas yang stabil.
Direktur Strategi dan Kebijakan Infrastruktur Digital Kemkomdigi Denny Setiawan menjelaskan, pemerintah menargetkan 90% kecamatan di Indonesia terhubung dengan jaringan fiber optik dalam lima tahun ke depan. “Kami berfokus pada pengembangan 5G berbasis fiberisasi untuk menjangkau lebih banyak wilayah,” ujarnya dalam diskusi “Unlocking ASEAN’s Digital Future: The 5G and AI Imperative” yang digelar Lee Kuan Yew School of Public Policy.
Denny menambahkan, fiberisasi di 7.277 kecamatan menjadi prioritas untuk memastikan masyarakat mendapatkan jaringan yang andal. Namun, tantangan geografis Indonesia membuat solusi alternatif seperti Non-Terrestrial Network (NTN) melalui satelit juga dipertimbangkan, terutama untuk daerah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T).
Dukungan untuk Industri AI
Selain 5G, Kemkomdigi juga mendorong pertumbuhan industri AI dengan menyiapkan infrastruktur pusat data. Denny menyebut Indonesia memiliki keunggulan seperti sumber energi melimpah dan pasar yang besar untuk mendukung operasional pusat data. “Kami tidak ingin tertinggal dari negara lain. Potensi ini bisa mendorong pertumbuhan pusat data,” tegasnya.
Pemerintah terbuka untuk kolaborasi dalam pembangunan pusat data di berbagai lokasi. Hal ini sejalan dengan upaya kerja sama digital yang telah dijalin dengan beberapa negara, termasuk Rusia.
Baca Juga:
Sebelumnya, Kemkomdigi juga aktif dalam meningkatkan literasi digital, termasuk melalui program PP Tunas untuk edukasi penggunaan media sosial oleh anak-anak. Langkah ini menjadi bagian dari strategi menyiapkan masyarakat menghadapi transformasi digital.
Dengan dukungan infrastruktur dan kolaborasi multipihak, Indonesia berpotensi menjadi pemain utama dalam pengembangan 5G dan AI di kawasan ASEAN.