Telset.id, Jakarta – Perlu diakui jika saat ini smartphone tidak bisa dilepaskan dari kehidupan umat manusia. Bahkan saking pentingnya sebuah smartphone, ada anggapan bahwa lebih baik ketinggalan dompet daripada ketinggalan smartphone.
Hal itu bisa dibilang wajar karena dengan menggunakan smartphone, kita bisa melakukan berbagai hal. Dari mulai belanja, bayar tagihan, bermain game, terhubung dengan relasi, dan lainnya.
Namun selain memberikan banyak keuntungan bagi umat manusia yang menggunakannya, smartphone pun bisa memberikan kerugian yang bisa dibilang cukup berbahaya.
Dilansir dari Ubergizmo, baru-baru ini ada penelitian yang ungkapkan jika kecanduan menggunakan smartphone mampu membuat otak penggunanya mengalami kerusakan dan menyebabkan ketidakseimbangan bagi otak. Tentu terdengar buruk bukan?
Namun ini telah dibuktikan lewat studi yang dipresentasikan oleh Radiological Society of North America. Dalam menghasilkan hasil studinya, lembaga tersebut melibatkan 19 remaja umur 15 tahunan yang kecanduan internet dan smartphone, dan 19 orang lainnya yang tidak terlalu kecanduan gadget canggih itu untuk mengetahui dampak dari penggunaan spektroskopi resonansi magnetik dari smartphone.
Hasilnya, remaja yang kecanduan smartphone lebih beresiko mengalami depresi, kegelisahan, insomnia dan impulsif. Selain itu berdasarkan hasil pemeriksaan MRS, remaja-remaja ini pun menerima lebih banyak paparan GABA atau Gamma Aminobutyric Acid terhadap glutamat glutamin di korteks anterior cingulate mereka.
“Akan sebabkan hilangnya fungsional integrasi dan regulasi pemrosesan di jaringan saraf kognitif dan emosional,” jelas Dr. Hyung Suk Seo salah seorang profesor neuroradiologi dari Universitas Korea, Korea Selatan soal dampak dari GABA.
So, jika Anda merasa gampang depresi, sudah mengalami insomnia dan gejala “kecanduan smartphone” lainnya, lebih baik kurangi penggunaan smartphone dari mulai sekarang. (FHP/HBS)