Telset.id – Jika Anda mengira kapal listrik masih sebatas konsep futuristik, bersiaplah terkejut. Tasmania baru saja meluncurkan Hull 096, kapal penumpang bertenaga baterai terbesar di dunia dengan bobot baterai mencapai 275 ton—setara dengan 60 gajah Afrika dewasa!
Dibangun oleh galangan kapal Incat, raksasa sepanjang 130 meter ini memecahkan rekor sebagai kendaraan listrik terapung pertama yang mampu mengangkut 2.100 penumpang plus 225 kendaraan tanpa setetes pun bahan bakar fosil. Kapal yang dinamai China Zorrilla (merujuk pada legenda teater Uruguay) ini akan melayani rute Buenos Aires-Montevideo dengan waktu tempuh 90 menit.
Revolusi Hijau di Dunia Maritim
Dengan kapasitas penyimpanan energi (ESS) 40 megawatt-jam—empat kali lipat lebih besar dari instalasi maritim sebelumnya—Hull 096 menjadi bukti nyata transisi energi di industri pelayaran. Delapan water jet elektriknya digerakkan oleh baterai lithium-ion yang diisi ulang melalui infrastruktur khusus di kedua pelabuhan.
Robert Clifford, Chairman Incat, menyatakan dengan bangga: “Ini bukan sekadar kapal, tapi loncatan sejarah. Teknologi kami membuktikan bahwa transportasi massal bebas emisi bukan lagi mimpi.” Pernyataan ini relevan dengan tren global, termasuk upaya China dalam inovasi maritim.
Baca Juga:
Tantangan dan Peluang
Meski menjanjikan, proyek senilai Rp3,2 triliun ini menghadapi tantangan teknis. Baterai seberat 275 ton membutuhkan sistem pendingin canggih dan manajemen energi real-time untuk mencegah overheating. Namun, seperti printer 3D bionik, inovasi ini membuka pasar baru.
Premier Tasmania Jeremy Rockliff menyebut kapal ini sebagai “monumen kebanggaan Australia”. Sementara Dr. Liam Davies dari RMIT University menekankan pentingnya studi lanjutan: “Rute rutin Buenos Aires-Uruguay akan menjadi laboratorium hidup untuk mengevaluasi kelayakan kapal listrik skala besar.”
Dengan rencana uji coba di Sungai Derwent akhir tahun ini, Hull 096 bukan sekadar kapal—ia adalah simbol perlombaan global menuju emisi nol. Siapkah Indonesia menyusul?