Telset.id, Jakarta – Para hacker selalu saja mendapatkan cara baru untuk mengambil informasi secara ilegal dari korbannya. Baru-baru ini muncul laporan dari Citizen Lab yang mengungkapkan jika para hacker saat ini menyebarkan pesan teks atau SMS yang berisi spyware.
SMS yang berisi pesan tagihan kartu kredit, ancaman penculikan bahkan hingga berisi informasi pribadi si calon korbannya tersebut diketahui menargetkan dua profesi yakni jurnalis dan juga pengacara di Meksiko.
Jika calon korban terjebak, maka saat mereka mengakses link yang terdapat pada pesan, otomatis spyware bernama ‘Pegasus” ini akan langsung menginfeksi smartphone dan langsung mengambil berbagai data penting seperti history panggilan, isi SMS bahkan hingga mengambil foto dan juga audio di dalam memori smartphone.
[Baca juga: Awas! 800 Aplikasi Android Gratisan Disusupi Malware]
“Sasarannya (spyware) adalah yang bekerja pada investigasi korupsi oleh presiden Meksiko dan partisipasi pemerintah federal Meksiko soal pelanggaran Hak Asasi Manusia,” jelas Citizen Lab dalam situs resminya.
Spyware Pegasus sendiri memungkinkan penggunanya untuk bisa melacak lokasi target, melihat kegiatan mereka secara online, melihat isi pesan, dan banyak kegiatan “ilegal” lainnya yang bisa dimanfaatkan dari Pegasus.
[Baca juga: Serangan Mobile Malware Naik Tiga Kali Lipat di Q1 2017]
Yang mengejutkan adalah, ternyata pesan teks berisi spyware ‘Pegasus” ini sesuai dengan yang dibuat oleh salah satu perusahaan asal Israel, yakni NSO Group. Sekedar informasi, perusahaan ini sendiri hanya menjual tools mereka kepada pemerintahan saja.
Pada Agustus tahun lalu, Citizen Lab juga merilis laporan yang mengungkapkan seorang aktivis dari UEA yakni Ahmed Mansoor, menjadi sasaran utama dari Pegasus dan juga Trident yang merupakan rangkaian eksploitasi Zero Day di iOS. Kedua spyware tersebut dirancang untuk menginfeksi iPhone 6 melalui link berbahaya yang dikirimkan lewat pesan teks. (FHP/HBS)