Jual Jilbab Khusus Olahragawan, Perusahaan Prancis Tuai Protes

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta –  Peritel pakaian olahraga Decathlon telah membatalkan rencananya untuk menjual jilbab khusus yang ditujukan bagi para pelari di Prancis. Keputusan ini diambil menyusul banyaknya protes.

Dilansir CNN, perusahaan telah memutuskan untuk menangguhkan rencana peluncuran produk setelah gelombang bernada penghinaan dan ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya, muncul.

Politisi Prancis bahkan mengatakan jilbab untuk kebutuhan olahraga bertentangan dengan nilai-nilai sekuler yang dianut negara tersebut. Beberapa anggota parlemen juga menyarankan untuk memboikot merek tersebut. Sebelumnya, Decathlon telah menjual jilbab untuk olahraga yang sudah dijual di pasar Maroko.

Terkait bagaimana cara wanita muslim berpakaian di depan umum memang sering memicu kontroversi di Perancis.

{Baca juga: Apple & Google Dikritik Soal Aplikasi ‘Pengawas Wanita’ Arab Saudi}

“Kami membuat keputusan untuk tidak memasarkan produk ini di Prancis pada saat ini,” kata juru bicara Decathlon, Xavier Rivoire kepada radio RTL pada hari Selasa.

Dia sebelumnya mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa keputusan awalnya adalah membuat olahraga dapat diakses oleh semua wanita di dunia.

Meski begitu, jilbab polos yang menutupi rambut dan bukannya wajah, akan mulai dijual di 49 negara mulai bulan Maret nanti. Sementara produsen peralatan olahraga Nike juga telah memasarkan hijab olahraga di Prancis sejak tahun 2017.

{Baca juga: Wanita Ini Klaim Dimata-matai Facebook Lewat Ponsel}

Perusahaan asal Perancis itu mengatakan telah menerima 500 panggilan dan email yang mengeluhkan tentang produk jilbab tersebut. Bahkan beberapa staf di toko milik Dechatlon turut dihina dan diancam secara fisik.

Menteri Kesehatan Prancis, Agnès Buzyn mengatakan bahwa meskipun produk seperti itu tidak dilarang di Prancis, namun tidak sesuai dengan visi wanita di negara tersebut. “Saya lebih suka jika merek Prancis tidak mempromosikan jilbab,” katanya.

Salah satu juru bicara Presiden Prancis Emmanuel Macron, Aurore Bergé dalam cuitannya di Twitter juga ikut menyarankan boikot. “Pilihan saya sebagai wanita dan warga negara adalah untuk tidak lagi menaruh kepercayaan pada merek yang melepaskan diri dari nilai-nilai yang kita anut,” katanya. [BA/IF]

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI