Telset.id, Jakarta – Tren pesawat otonom atau tanpa awak sudah mulai semakin dilirik oleh para pabrikan pesawat. Kabarnya pesawat jet tempur otonom yang sedang dirancang Boeing akan terbang pada tahun 2020 mendatang.
Nantinya pesawat tersebut akan menjadi pendamping jet tempur berawak untuk melakukan pengumpulan intelijen, pengawasan dan tes peringatan dini.
Dilansir Telset.id dari Ubergizmo pada Jumat (01/03/2019), Boeing baru menyebut pesawat jet otonomnya sebagai Boeing Airpower Teaming System, yang bertujuan mengurangi sebagian risiko dalam situasi pertempuran.
Dengan menggunakan pesawat jet tempur otonom ini, maka nantinya tidak akan ada pertanyaan tentang kecelakaan pilot jika salah satu dari jet ini ditembak jatuh.
Pesawat tempur tanpa awak itu bisa terbang dengan durasi yang lama serta bisa menahan tekanan yang lebih tinggi sehingga dapat membantu para pilot.
Khususnya saat ingin menembus medan berbahaya. Sayangnya Boeing belum mengungkapkan banyak detail tentang proyek ini sekarang.
{Baca juga: Gawat! Pabrik Pesawat Boeing Diserang WannaCry}
Pihak perusahaan mengatakan bahwa pembuatan Boeing Airpower Teaming System menelan biaya lebih kecil ketimbang membuat jet tempur berawak.
Boeing akan mencari peminat untuk menjual jet ke pelanggan di seluruh dunia dan akan memodifikasinya berdasarkan permintaan pelanggan.
Sebelumnya, pesawat Ikhana milik NASA terbang tanpa pilot dan pengawalan. Pertama kalinya, pesawat Ikhana terbang di ruang udara publik tanpa pilot dan tanpa pengawalan pesawat pengawal.
Badan antariksa Amerika NASA mendapat izin khusus dari Federal Aviation Administration untuk melakukan uji terbang.
“Penerbangan bersejarah ini membawa Amerika Serikat selangkah lebih dekat ke normalisasi operasi pesawat tanpa awak di ruang udara yang digunakan oleh pilot komersial dan swasta,” kata NASA, dilansir CNET, Rabu (13/6/2018).
{Baca juga: Pertama dalam Sejarah, Pesawat NASA Terbang Tanpa Pilot}
Pesawat Ikhana dioperasikan dari jarak jauh oleh pilot di lapangan dan dilengkapi dengan sejumlah sistem berteknologi tinggi yang membantu menavigasi dan menghindari tabrakan udara atau panggilan jarak dekat.
Teknologi tersebut termasuk sistem radar udara dan sistem pemosisian satelit yang menyiarkan posisi Ikhana ke pesawat lain.
Ikhana lepas landas dari Pangkalan Angkatan Udara Edwards di California dan melaju di ketinggian 20.000 kaki (6.100 meter) melalui udara bersama dengan penerbangan komersial. [NM/HBS]
Sumber: Ubergizmo