Telset.id, Banyuwangi – Kehadiran Jaringan Palapa Ring juga dimanfaatkan XL Axiata. Operator yang identik dengan warna biru ini akan menggunakan jaringan serat optik tersebut untuk menjangkau area terluar di Indonesia.
Menurut Direktur Teknologi XL Axiata Yessie D. Yosetya pihaknya akan mengintegrasikan jaringan Palapa Ring dengan jaringan serat optik mereka.
Saat ini, lanjut Yessie, XL telah menghadirkan layanan 4G di wilayah terluar Indonesia, tepatnya di Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau.
Bagi XL, kehadiran jaringan 4G ini merupakan bentuk merealisasikan komitmen melayani masyarakat Indonesia hingga ke pelosok daerah, termasuk pulau-pulau terluar yang masuk wilayah.
{Baca juga: Dua Tahun Lagi, XL akan Matikan Jaringan 2G}
“Untuk membawa traffic data lebih luas kita menggunakan jaringan siber optik Palapa Ring Barat ke Anambas,” kata Yessie pada acara Media Gathering, di Hotel Dialoog, Banyuwangi Kamis (04/04/2019)
Selain itu, menurutnya, XL juga akan memperluas layanan di Indonesia bagian timur. Saat ini XL telah melakukan perluasan jaringan dari Waingapu ke Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Rencananya, XL akan terus melakukan penetrasi jaringan di Ternate hingga Jayapura dengan menggunakan jaringan Palapa Ring Timur yang sebentar lagi akan rampung “Kita akan terus
melakukan pembangunan jaringan,” imbuhnya.
Perlu diketahui bahwa XL menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 7,5 triliun di tahun 2019. Rencananya, uang tersebut akan digunakan untuk pengembangan jaringan data di luar Jawa, dan persiapan implementasi teknologi 5G.
Menurut Direktur Keuangan XL Axiata, Mohamad Adlan Bin Ahmad Tajuddin, Capex XL di tahun ini naik dibandingkan tahun 2018 yaitu Rp 6,8 Triliun.
{Baca juga: XL Siapkan Capex Rp 7,5 Triliun untuk Jaringan Data di Luar Jawa}
Selain pengembangan jaringan di luar Jawa, XL juga akan berfokus pada fibernasi persiapan implementasi teknologi 5G, pendekatan konten strategi untuk segmen yang berbeda, serta meningkatkan kemitraan dengan penyedia smartphone untuk mendorong percepatan layanan 4G.
“Infrastruktur bukan cuma Base Transceiver Station (BTS), namun juga network trend dari segi pelanggan, dan kami konsisten untuk terus melakukan akselerasi,” ucap Ahmad Tajuddin.[NM/HBS]