Jack Ma Kembali, Alibaba Bangkit dengan AI dan Dukungan Pemerintah

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Setelah lama menghilang dari sorotan publik, Jack Ma kembali menggebrak dunia teknologi. Pendiri Alibaba ini diam-diam membawa perusahaan raksasa e-commerce itu keluar dari krisis, bahkan melesat menjadi salah satu pemain kecerdasan buatan (AI) terdepan di China dan global. Bagaimana kisah kebangkitannya?

Dari Kritik ke Keterpurukan

Pada Oktober 2020, Jack Ma membuat gelombang besar dengan mengkritik regulator keuangan China. Saat itu, Alibaba sedang di puncak kejayaan sebagai raksasa e-commerce terbesar di China, sementara afiliasinya, Ant Group, bersiap melantai di bursa saham dengan valuasi fantastis. Namun, dua hari sebelum IPO, pemerintah tiba-tiba membatalkannya.

Yang terjadi selanjutnya adalah serangkaian tekanan: denda besar, restrukturisasi paksa Ant Group, dan pengawasan ketat terhadap bisnis Jack Ma. Saham Alibaba pun terjun bebas, menyentuh rekor terendah. Persaingan dengan pendatang baru seperti Pinduoduo dan Douyin semakin memanas, sementara ekonomi China berjuang pulih dari pandemi.

Pesan Rahasia yang Mengubah Segalanya

Pada November 2023, Jack Ma mengirimkan memo internal ke karyawan Alibaba. Isinya sederhana namun tajam: perusahaan harus berubah. Pesan itu menjadi titik balik. Alibaba mulai berfokus pada dua hal: AI dan komputasi awan (cloud computing).

Tak lama setelah ChatGPT meledak, Alibaba meluncurkan Tongyi Qianwen (Qwen), model AI pertama mereka. Sejak itu, mereka gencar merilis berbagai model AI untuk pembuatan teks, gambar, hingga video. “Alibaba berada di posisi terdepan untuk mendapatkan keuntungan dari AI dan cloud,” ujar Dan Ives, analis Wedbush Securities.

Dukungan Pemerintah dan Kebangkitan Saham

Februari 2025, Presiden Xi Jinping mengadakan pertemuan langka dengan para pengusaha teknologi, termasuk Jack Ma. Pertemuan itu mengirim sinyal kuat: pemerintah kini mendukung penuh sektor teknologi untuk memacu pertumbuhan ekonomi.

Dampaknya langsung terasa. Saham Alibaba di bursa AS melonjak hampir 60% tahun ini, menambah valuasi perusahaan lebih dari USD 100 miliar. “Teknologi China telah bangkit, dipimpin oleh Alibaba,” tambah Ives.

Masa Depan Alibaba: AI dan Dominasi Global

Kini, Alibaba tidak hanya kembali sebagai andalan pemerintah China, tetapi juga bersaing ketat dengan OpenAI dan DeepSeek di kancah global. Mereka terus mengembangkan AI dengan agresif, sambil memperkuat bisnis inti e-commerce dan cloud computing.

Kebangkitan Alibaba membuktikan satu hal: di dunia bisnis, tidak ada yang abadi—baik kesuksesan maupun kegagalan. Tapi dengan strategi tepat dan dukungan politik, bahkan raksasa yang terpuruk bisa bangkit lebih kuat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI