Telset.id, Jakarta – Kedatangan investor asing tidak sepenuhnya dipandang sebagai kompetitor dalam dunia usaha. Menurut Menkominfo Rudiantara investor asing justru bisa memberi nilai tambah bagi dunia digital Indonesia.
Rudiantara menilai jika investor asing bisa mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) atau bisa juga diistilahkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
“Nah tapi saya sampaikan juga bahwa kita welcome kepada foreign investor yang bisa memberi nilai tambah. Apa nilai tambah itu? Tentunya adalah service di Indonesia memang dibutuhkan, kedua mereka juga ikut bantu dalam mengembangkan TKDN,” ucap Rudiantara di Hotel Mulia, Jakarta Rabu (09/01/2019).
TKDN yang dimaksud adalah kehadiran investor asing bisa membantu mengembangkan talenta masyarakat Indonesia. Misalnya seperti Alibaba Cloud yang telah membuka dua data center di tanah air.
{Baca juga: Rudiantara: Konsep Ekonomi Digital Indonesia Diadopsi KTT G20}
“TKDN itu di sumber daya manusia karena TKDN yang paling stratetegis adalah sumber daya manusia bagaimana mereka juga ikut mengembangkan sumber daya manusia daam konteks digital,” ujarnya.
Rudiantara mengatakan pemerintah punya program 20 ribu digital talent tahun ini. Di mana tahun lalu pilot projek sebanyak 1.000 orang. Yang mendaftar 46 ribu dan yang ikut tes 21 ribu.
“Tadi saya juga minta, Alibaba harus berpartisipasi. Karena mereka punya akademi di Hangzhou. Itu silabusnya bagus, bawa saja ke Indonesia,” kata Rudiantara,
Menurut Rudiantara jika silabus pendidikan dari Alibaba sudah dibawa ke Indonesia, nantinya akan diperiksa. Kemudian disesuaikan dengan kebutuhan Indonesia.
“Belum tentu semuanya bisa dijiplak, tapi perlu diaesuaikan dengan kondisi Indoensia. Jadi kita tidak perlu memulai dari nol lagi,” ujarnya.
{Baca juga: Rudiantara: Kunci Transformasi Digital adalah Mengubah Pola Pikir}
Rudiantara mengatakan sudah berbicara langsung dengan Pendiri dan Executive Chairman Alibaba Group Jack Ma mengenai ide membuat Jack Ma Akademi atau Akademi Alibaba di Indonesia.
“Dia bilang, tidak mau terburu-buru, butuh dua sampai tiga tahun untuk betul-betul. Jack Ma sudah komit fukus ke talenta teknisi,” kata Rudiantara.
Jack Ma dikabarnya ingin membantu perkembangan industri e-Commerce di Indonesia. Mantan guru Bahasa Inggris itu berencana untuk membuka sekolah e-commerce untuk melatih ribuan pengusaha di Indonesia.
Rencana Jack Ma ini sesuai dengan posisinya yang juga sebagai penasihat pemerintah Indonesia dalam bidang e-Commerce. [NM/HBS]