Telset.id – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria menegaskan bahwa peningkatan investasi di sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan fondasi strategis untuk mempercepat transformasi digital dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Pernyataan ini disampaikan saat pembukaan Digital Transformation Indonesia Conference and Expo (DTI-CX) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC).
Nezar menjelaskan, sektor TIK kini memainkan peran krusial dalam membuka peluang baru di berbagai bidang strategis, seperti kesehatan, pendidikan, logistik, energi, hingga pemerintahan. “Transformasi digital bukan lagi pilihan, melainkan mesin penggerak utama pembangunan ekonomi,” tegasnya.
Dampak Investasi TIK pada Perekonomian
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Nezar menyatakan bahwa akselerasi pemanfaatan teknologi digital, terutama melalui peningkatan investasi TIK di sektor prioritas, menjadi strategi utama mencapai target tersebut. “Studi menunjukkan bahwa peningkatan belanja TIK dapat berkontribusi hingga 1 persen poin terhadap PDB,” ujarnya.
Selain dampak makroekonomi, Nezar juga menyoroti potensi kecerdasan artifisial (AI) dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Optimalisasi AI secara strategis disebut mampu meningkatkan produktivitas hingga 3,5 persen per tahun. “TIK memberikan nilai tambah nyata bagi industri dan produktivitas,” tambahnya.
Baca Juga:
Infrastruktur Digital yang Inklusif
Kementerian Kominfo fokus pada pembangunan infrastruktur dasar yang merata dan pengembangan teknologi generasi mendatang untuk menciptakan ekosistem digital yang sehat dan inklusif. Program seperti 10.000 Desa Digital, perluasan jaringan Palapa Ring, dan pembangunan BTS 4G di daerah 3T (terdepan, tertinggal, terluar) terus dilanjutkan.
Selain itu, pembangunan Pusat Data Nasional dan penguatan ekosistem 5G juga menjadi prioritas. “Transformasi digital harus dibangun di atas fondasi yang kuat dan inklusif,” jelas Nezar. Strategi ini dirancang untuk mengejar ketertinggalan teknologi global sekaligus memastikan akses merata di seluruh Indonesia.
Sebagai bagian dari visi jangka panjang, Kementerian Kominfo telah meluncurkan Visi Indonesia Digital 2045. Inisiatif ini bertujuan membentuk ekosistem digital nasional yang tangguh dan adaptif, dengan tiga pilar utama: tata kelola digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital. “Visi ini mendukung tercapainya Indonesia Emas 2045,” ujar Nezar.
Investasi di sektor TIK tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi tetapi juga membuka peluang baru bagi industri lokal. Seperti yang terjadi pada BOE yang menyuntik dana investasi ke Honor, kolaborasi strategis semacam ini dapat memperkuat ekosistem teknologi dalam negeri.
Sementara itu, tantangan regulasi juga perlu diperhatikan, seperti kasus SEC yang menghentikan perdagangan produk investasi kripto, menunjukkan pentingnya kerangka hukum yang jelas di era digital.