Telset.id,Jakarta-YouTube telah menghapus 30 ribu video di platform mereka. Alasannya karena puluhan ribu video tersebut terbukti telah menyebarkan hoaks mengenai vaksin Covid-19.
Menurut situs berita asal Amerika Serikat Axios yang dilansir Telset dari Engadget pada Jumat (12/03/2021) penghapusan video dilakukan selama 6 bulan atau sejak Oktober hingga Maret 2021.
Penghapusan dilakukan setelah perusahaan memperbarui kebijakan mengenai kesalahan informasi tentang vaksin Covid-19.
Sebelumnya YouTube telah memiliki kebijakan misinformasi virus corona yang lebih umum, tetapi itu tidak secara khusus membahas vaksin. Melalui kebijakan tersebut YouTube telah menghapus lebih dari 800 ribu video karena menyebarkan hoaks tentang Covid-19.
{Baca juga: 10 Situs Video Pesaing YouTube, Keren Wajib Dicoba!}
Namun seiring dengan meningkatnya ketersediaan vaksin, masalah informasi yang salah tentang vaksin telah menjadi lebih mendesak untuk platform.
Perusahaan teknologi lain seperti Facebook juga telah memperluas kebijakan mereka untuk memerangi informasi yang salah tentang vaksin dalam beberapa bulan terakhir.
Namun berbeda dengan Facebook, yang mengumumkan rencana untuk menghapus semua video hoaks vaksin, kebijakan YouTube hanya menangani sebagian klaim tertentu tentang vaksin yang bertentangan dengan pedoman resmi dari WHO atau otoritas resmi lainnya.
Ratusan Hoaks Vaksin Covid-19 Tersebar di Internet
Sebelumnya Kominfo melaporkan bahwa setidaknya ada 111 isu hoaks seputar vaksin Covid-19 yang tersebar di internet. Sebagian besar hoaks vaksin virus corona itu ditemukan di media sosial Facebook.
Disampaikan oleh Koordinator Pengendalian Internet Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Anthonius Malau, 111 isu hoaks mengenai vaksin Covid-19 tersebut tersebar di 578 platform digital.
Lebih lanjut, Malau mengungkapkan bahwa 471 sebaran hoaks yang ditemukan Kominfo ada di platform Facebook. Selain itu, berita palsu juga tersebar di Twitter, Instagram, YouTube, dan TikTok.
“Dari isu 111 hoaks itu, disebarkan melalui Facebook sebanyak 471, Instagram 9, Twitter 45, YouTube 38 dan TikTok 15 sebaran. Semuanya sudah ditakedown oleh tim AIS Kominfo,” kata Malau.
{Baca juga: Ratusan Hoaks Vaksin Covid-19 Ditemukan di Facebook Hingga TikTok}
Malau menganalisa ada kecenderungan hoaks terutama mengenai vaksin Covid-19 terus meningkat. Menurutnya, jika hoaks mengenai vaksin dibiarkan maka akan berdampak pada tingkat kesuksesan vaksinasi oleh pemerintah.
“Karena vaksin ini menjadi program pemerintah yang tidak boleh gagal, program ini harus berhasil seperti yang dikatakan para ahli untuk mencapai target herd immunity masyarakat supaya bisa dikendalikan Covid-19,” jelas Malau.
Semoga upaya YouTube ini dapat mengurangi penyebaran hoaks tentang Covid-19. Tujuannya agar proses vaksinasi di berbagai negara termasuk Indonesia bisa dilakukan dengan maksimal. [NM/HBS]