Waduh! YouTube Arahkan Anak-anak Nonton Video Penembakan

Telset.id, Jakarta – YouTube diduga tidak ramah terhadap anak, karena menurut laporan kalau aplikasi milik Google ini mengarahkan anak-anak untuk menonton video penembakan di platform mereka.

Dikutip Telset dari Engadget pada Rabu (17/05/2023), rekomendasi YouTube mengarahkan anak-anak muda ke video tentang penembakan di sekolah dan konten lain yang berhubungan dengan senjata, menurut sebuah laporan baru yang dibuat Tech Transparency Task (TTP).

Kelompok pengawas nirlaba terkait teknologi algoritma itu menyebut rekomendasi YouTube mendorong anak laki-laki yang tertarik dengan video game ke adegan penembakan di sekolah.

Kemudian video berisi instruksi tentang cara menggunakan dan memodifikasi senjata dan konten yang berpusat pada senjata lainnya.

BACA JUGA:

Para peneliti di balik laporan tersebut membuat 4 akun YouTube baru yang menyamar sebagai dua anak laki-laki berusia 9 tahun dan dua anak laki-laki berusia 14 tahun.

Semua akun tersebut menonton daftar putar konten tentang video game populer, seperti Roblox, Lego star Wars, Halo, dan Grand Theft Auto (GTA). Para peneliti kemudian melacak rekomendasi akun-akun tersebut selama periode 30 hari pada bulan November 2022.

“Studi ini tidak hanya menemukan bahwa YouTube mendorong konten tentang penembakan dan senjata ke semua akun gamer, tetapi mendorong lebih tinggi kepada pengguna untuk meng-klik video penembakan lain yang direkomendasikan YouTube,” tulis TTP.

Video-video yang dimaksud seperto adegan yang menggambarkan penembakan di sekolah dan peristiwa penembakan massal lainnya, grafis tentang seberapa besar kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh senjata terhadap tubuh manusia dan panduan cara mengubah pistol menjadi senjata otomatis.

Seperti yang dicatat dalam laporan tersebut, beberapa video yang direkomendasikan tampaknya melanggar kebijakan YouTube sendiri.

Rekomendasi tersebut termasuk video seorang gadis muda yang sedang menembakkan pistol dan educational mengubah pistol menjadi senjata otomatis penuh dan modifikasi lainnya. Beberapa video ini juga dimonetisasi dengan iklan.

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara YouTube mengatakan kalau aplikasi YouTube khususnya YouTube Kids mampu menciptakan pengalaman yang lebih aman bagi anak-anak dan remaja.

“Kami menyambut baik penelitian atas rekomendasi kami, dan kami sedang menjajaki lebih banyak cara untuk membawa peneliti akademis untuk mempelajari sistem kami,” kata juru bicara tersebut.

BACA JUGA:

Juru bicara YouTube juga mengkritik penelitian yang dilakukan oleh lembaga tersebut, karena tidak memberikan konteks tentang berapa banyak keseluruhan video yang direkomendasikan ke akun pengujian.

Sekaligus tidak memberikan wawasan tentang bagaimana akun pengujian disiapkan, termasuk apakah selama pengujian peneliti memakai YouTube Supervised Experiences Tools untuk mengakses video. [NM/HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI