Telset.id, Jakarta – OpenAI telah mendapatkan pendanaan baru sebesar USD6,6 miliar atau sekitar Rp102 Triliun dari berbagai investor, yang hampir menggandakan nilainya menjadi USD157 miliar. Pendanaan ini dilaporkan sebagai salah satu kesepakatan modal ventura terbesar dalam sejarah, menandakan pergeseran besar dalam lanskap teknologi dan AI global.
Menurut laporan terbaru, Thrive Capital, perusahaan yang didirikan oleh Joshua Kushner, memimpin putaran pendanaan ini dengan suntikan sebesar USD1,25 miliar. Investor besar lainnya termasuk SoftBank, Nvidia, Fidelity Management, serta Microsoft, yang merupakan investor terbesar OpenAI sebelumnya.
Selain itu, OpenAI kini memiliki 250 juta pengguna aktif mingguan untuk aplikasi ChatGPT, naik dari angka yang diumumkan pada Agustus, serta 11 juta pelanggan berbayar. Angka pengguna yang terus meningkat ini mendorong perusahaan untuk mempertimbangkan kenaikan harga langganan bulanan ChatGPT menjadi USD22 pada akhir tahun ini dan USD44 dalam lima tahun mendatang.
BACA JUGA:
- OpenAI Rilis Model Suara GPT-4, Khusus Pengguna ChatGPT Plus
- OpenAI Luncurkan Prototipe SearchGPT: Mesin Pencari AI yang Inovatif
Peningkatan besar dalam pendanaan ini terjadi setelah OpenAI mengumumkan rencana untuk beralih dari model nirlaba ke model bisnis for-profit. Langkah ini diambil untuk menarik lebih banyak investor dan mendukung pertumbuhan jangka panjang perusahaan.
Menurut sumber yang dilansir dari artikel terkait, jika OpenAI gagal menyelesaikan transisi ini, para investor memiliki hak untuk menarik pendanaan mereka.
Meskipun Apple sempat dikabarkan akan bergabung dalam putaran pendanaan ini, raksasa teknologi tersebut tampaknya menarik diri dari kesepakatan, meskipun detail lebih lanjut belum dikonfirmasi.
BACA JUGA:
- OpenAI Rilis ChatGPT Model “o1” dengan Akurasi Lebih Tinggi
- Atasi Kecurangan, OpenAI Tambahkan Watermark di Tulisan Hasil ChatGPT?
Dengan pendanaan baru ini dan lonjakan jumlah pengguna ChatGPT, OpenAI siap untuk semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu pemimpin global di bidang AI, sambil menghadapi tantangan dalam mengelola pertumbuhan dan transisi bisnis yang signifikan.