Telset.id, Jakarta – Sindiran no mention Infinix di Instagram berujung protes Xiaomi dan bosnya. Foto perbandingan Infinix Hot 10s dengan ponsel “Katanya Jawara” yang diasumsikan publik sebagai Redmi 9T membuat Country Director Xiaomi Indonesia, Alvin Tse, geram.
Infinix membagikan foto di Instagram yang memperlihatkan perbandingan antara seri Hot 10s dengan ponsel kompetitor yang dijuluki “Katanya Jawara”. Melihat adanya logo “9T” yang terlihat samar-samar, publik pun mengira kalau smartphone “Katanya Jawara” ini adalah Redmi 9T.
Pada postingannya, Infinix memperlihatkan kalau seri Hot 10s memiliki beberapa sektor spesifikasi yang lebih unggul daripada kompetitor di kelasnya.
“Di harga yang siap bersaing ini juga Infinix HOT 10s udah no debat buat jadi pilihan,” klaim perusahaan Hong Kong tersebut.
Postingan tersebut pun membuat bos Xiaomi Indonesia melayangkan protes. Usai di-mention oleh salah seorang pengikutnya, Alvin Tse, mengatakan bahwa unggahan tersebut adalah iklan yang menyesatkan.
“Saya tak biasa memberikan komentar langsung tentang (merek) yang lain tapi ini sungguh buruk dan menyesatkan!” tegas Alvin.
Spesifikasi HP Xiaomi yang Ditampilkan Infinix Dinilai Sesat
Dalam komentarnya, Alvin mengatakan kalau spesifikasi ponsel “Katanya Jawara” yang diasumsikan sebagai Redmi 9T pada postingan Infinix, salah dan menyesatkan.
“Jika mereka merujuk kepada Redmi 9T, mereka memasukkan spesifikasi yang salah,” ujar Alvin.
Menurutnya, Redmi 9T seharusnya mengusung layar beresolusi Full HD+, menggunakan prosesor Snapdragon 662 dengan fabrikasi 11nm, mempunyai speaker stereo, RAM berjenis LPDDR4X, kamera 48MP, face unlock, fast charging 18W, dan lain sebagainya.
“Ini adalah kecurangan dan menyesatkan dan tidak ada tempat dari kecurangan marketing semacam ini di industri ini,” sebut bos Xiaomi Indonesia itu.
“Kami di Xiaomi menyambut kompetisi yang sehat yang meningkatkan manfaat bagi user tapi tidak akan menoleransi kecurangan apapun ke konsumen. Kami punya hak untuk menyuarakan ini ke Kementerian untuk iklan yang menyesatkan,” tegasnya.
Xiaomi Tunggu Rekomendasi Tim Hukum
Merespon postingan no mention Infinix, Head of PR Xiaomi Indonesia, Stephanie Sicilia, mengaku bahwa pihaknya sedang menunggu rekomendasi dari tim hukum mereka terkait postingan ini.
“Kami akan mengikuti rekomendasi dari tim ahli hukum kami terkait apakah kami akan menggunakan hak tersebut,” ucap Stephanie saat dihubungi tim redaksi Telset, Jumat (4/6/2021).
Lebih lanjut, Xiaomi sebenarnya lebih fokus untuk memberikan edukasi kepada publik tentang pentingnya bersaing secara sehat dengan menampilkan informasi yang jelas dan akurat dalam perbandingan dengan merek kompetitor.
Sebagai brand yang bersaing di kompetisi industri, Xiaomi pun mengimbau para pengguna untuk memperhatikan spesifikasi dan mencari brand yang dapat memberikan penawaran terbaik sesuai dengan budget dan kebutuhan Anda.
“Kami mempromosikan persaingan yang sehat untuk industri smartphone di Indonesia dengan memberikan informasi yang jelas dan akurat kepada konsumen sehingga membantu mereka membuat keputusan,” jelas Stephanie.
“Namun, kami baru-baru ini menemukan perbandingan yang merujuk pada produk kami, yakni “jawara” dan “9T”, dan menampilkan spesifikasi produk tersebut secara tidak akurat. Hal ini dapat berdampak pada konsumen Indonesia karena mereka akan mengambil keputusan pembelian berdasarkan informasi yang tidak sesuai,” pungkasnya.
Hingga kini, pihak Infinix Indonesia sendiri belum memberikan komentar resminya terkait postingan yang mereka unggah di Instagram. (MF)
