Scammer Kripto Retas Akun X Pers OpenAI

Telset.id, Jakarta – Pada Senin sore, akun pers resmi OpenAI Newsroom di platform X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) telah diretas oleh scammer kripto yang mencoba menipu pengguna dengan menawarkan token blockchain palsu bernama “$OPENAI”.

Penipuan ini bukan yang pertama kali terjadi pada akun yang berhubungan dengan OpenAI, setelah sebelumnya beberapa pimpinan perusahaan juga menjadi korban peretasan serupa.

Akun yang digunakan untuk menyebarkan pengumuman resmi terkait produk dan kebijakan OpenAI tersebut tiba-tiba memposting informasi palsu mengenai token kripto baru yang konon berhubungan dengan OpenAI.

BACA JUGA:

Postingan tersebut berbunyi, “Kami sangat senang mengumumkan $OPEANAI [sic]: kesenjangan antara AI dan teknologi blockchain.” Tidak hanya itu, penipu juga menawarkan klaim kepada pengguna untuk mendapatkan bagian dari persediaan awal token palsu tersebut, yang disebut-sebut akan memberikan akses ke program beta eksklusif OpenAI.

Namun, token $OPENAI yang disebutkan dalam postingan tersebut sebenarnya tidak ada. Postingan tersebut mengarahkan pengguna ke situs web phishing yang dirancang menyerupai situs resmi OpenAI, dengan URL palsu yang menggunakan domain “token-openai.com”.

Di situs tersebut, pengguna yang tidak waspada diminta untuk menghubungkan dompet kripto mereka, yang kemungkinan besar merupakan jebakan untuk mencuri data kredensial pengguna.

Pada saat artikel ini ditulis, baik postingan di akun X OpenAI Newsroom maupun situs phishing tersebut masih aktif. Bahkan, beberapa postingan ulang dan balasan dari penipu lainnya turut memperkuat narasi palsu ini, menjanjikan informasi lebih lanjut mengenai token palsu yang akan diumumkan pada akhir minggu.

Akun X Pers OpenAI Dihack

Sayangnya, fitur komentar pada postingan asli telah dinonaktifkan, membuat peretasan ini tidak begitu mudah terdeteksi oleh pengguna lain.

Kasus ini mempertegas bahwa serangan phishing kripto terhadap OpenAI bukanlah hal baru. Pada Juni 2023, akun CTO OpenAI Mira Murati juga diretas dan memposting pesan yang serupa, menawarkan token kripto palsu $OPENAI.

Bahkan, hanya tiga bulan sebelumnya, akun ilmuwan kepala OpenAI Jakub Pachocki dan peneliti OpenAI Jason Wei juga diretas untuk menyebarkan penipuan yang sama.

Menurut laporan Coinspeaker terkait peretasan akun Murati, para penipu menggunakan alat penguras kripto yang dapat menyalurkan seluruh NFT dan token di dompet korban ke dompet milik penipu setelah korban mengakses situs phishing tersebut.

Peretasan semacam ini telah menjadi tren di mana akun X milik perusahaan teknologi hingga selebritas sering kali dijadikan sasaran untuk mempromosikan penipuan kripto.

Salah satu contoh paling terkenal terjadi pada 2020, ketika akun milik Apple, Elon Musk, dan Joe Biden diretas. Para penipu menggunakan akun-akun ini untuk memposting alamat dompet bitcoin dengan klaim palsu bahwa pembayaran yang dilakukan ke alamat tersebut akan digandakan dan dikirimkan kembali kepada pengguna.

Menurut FBI, pada tahun 2023, warga Amerika Serikat kehilangan USD5,6 miliar (sekitar Rp87,3 triliun) akibat penipuan mata uang kripto, naik sebesar 45% dibandingkan tahun sebelumnya.

Diperkirakan tahun 2024 bisa menjadi lebih buruk, dengan lebih dari 50.000 penipuan dilaporkan dalam paruh pertama tahun ini, yang menyebabkan kerugian hingga hampir USD2,5 miliar (sekitar Rp38,9 triliun), menurut laporan dari FTC.

BACA JUGA:

Kejadian ini menjadi peringatan bagi semua pengguna internet untuk lebih waspada terhadap potensi serangan phishing, terutama yang melibatkan cryptocurrency. OpenAI dan platform X perlu meningkatkan upaya mereka dalam menangkal serangan ini agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang. [FY/IF]

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI