Samsung Ungkap Alasan Dibalik Penggunaan Alat Produksi Chip Jadul

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Samsung saat ini masih mempertahankan alat produksi yang sudah tua untuk membuat chip. Perusahaan asal Korea Selatan baru-baru ini mengungkap alasannya.

Samsung saat ini menjadi perusahaan teknologi terbesar di dunia. Perusahaan memiliki rangkaian produk yang cukup lengkap, mulai dari smartphone, tablet, TV, kulkas, AC, mesin cuci, dan bahkan chip serta komponen lainnya.

Dengan banyaknya produk, Samsung telah menjual produknya baik itu kepada konsumen atau pun ke bisnis seperti Apple. Namun, klaim terbaru menyebutkan bahwa Samsung masih menggunakan alat produksi lama untuk membuat chip karena waspada terhadap sanksi AS.

BACA JUGA:

Bukan sebuah rahasia lagi bahwa perusahaan teknologi sering kali ingin menjaga keberlanjutan dan menggunakan sumber daya dengan bijak. Jadi, perusahaan meningkatkan lini produksinya dengan peralatan baru. 

Lalu, perusahaan tidak membuang mesin-mesin lama. Sebaliknya, mereka justru menjual mesin-mesin lama tersebut. Langkah ini konon membantu mereka memperbarui pabrik dan memanfaatkan apa yang sudah mereka miliki. 

Namun, perusahaan seperti Samsung dan SK Hynix baru-baru ini berhenti menjual peralatan lama untuk pembuat chip, karena kekhawatiran akan menimbulkan masalah dengan Amerika Serikat.

Alasan dibalik keputusan ini adalah kekhawatiran bahwa komponen-komponen alat ini mungkin akan sampai ke Rusia atau pun China, yang mana kedua negara ini terkena embargo AS. 

Meskipun kedua perusahaan berhati-hati, ada kalanya produk mereka masuk ke pasar terbatas. Misalnya, beberapa bulan lalu, chip buatan SK Hynix yang digunakan pada seri Huawei Mate 60 menimbulkan masalah, sehingga mendorong perusahaan untuk mengeluarkan pernyataan.

Tentu saja tidak ada sanksi hukum atas produk yang diberikan kepada penjual yang tepat. Namun, menjelang pemilihan presiden AS, produsen tampaknya ragu mengambil risiko apa pun. 

BACA JUGA:

Situasi ini menimbulkan masalah unik seperti beberapa produsen menghabiskan jutaan dolar hanya untuk menyimpan mesin tua. Di sisi lain, produsen seperti Huawei bisa tertinggal dalam persaingan jika mereka tidak bisa mengakses teknologi modern. [FY/IF]

 

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI