Telset.id, Jakarta – Kasus kebocoran 1,3 miliar data kartu SIM masih berlanjut. Kali hacker Bjorka yang membocorkan miliar data tersebut mengirim pesan yang menohok dan kasar kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Sebelumnya dalam jumpa wartawan pada Senin (7/9/2022) lalu, Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan sempat meminta agar hacker tidak meretas atau membocorkan data pribadi milik masyarakat Indonesia.
“Kalau bisa jangan menyerang. Tiap kali kebocoran data yang dirugikan ya masyarakat, kan itu perbuatan illegal access,” jelas Semuel.
Pernyataan tersebut dimuat di salah satu media online, dan mendapatkan tanggapan dari hacker Bjorka yang pertama kali membocorkan 1,3 miliar data kartu SIM.
BACA JUGA:
- Klarifikasi Kominfo Soal Kebocoran 1,3 Miliar Data Kartu SIM
- Kominfo dan BSSN Investigasi Kebocoran 1,3 Miliar Data Kartu SIM
Melalui situs breached.to atau Breached Forums, akun ini sempat membuat postingan yang pesannya cukup kontroversial. Hacker anonim itu meminta pemerintah khususnya Kominfo untuk berhenti menjadi idiot atau bodoh.
“Stop Being An Idiot (Setop menjadi idiot),” tulis akun Bjorka.
Postingan ini pun viral di media sosial, khususnya Twitter. Pasalnya ada beberapa akun Twitter yang membagikan screenshot mengenai tanggapan hacker yang membocorkan data 1,3 miliar kartu SIM, salah satunya akun @TechmenID.
Komentar warganet cukup beragam. Misalnya saja ada @rosen_ocen yang khawatir kalau pernyataan ini memancing para hacker lainnya, untuk menyerang dan membocorkan data di Indonesia.
“Hackernya malah bisa makin gila nyerang data di indonesia kalo kominfonya aja bodoh seperti itu. Gua takutnya hacker luar selain dia malah makin berlomba buat nyerang indonesia karena berita dari kominfo,” ucapnya.
Begitu pun komentar dari warganet dengan akun @khalissadewa, yang menyarankan agar Kominfo perlu dilatih mengenai peretasan atau hacking, agar bisa mengatasi masalah seperti ini.
“Semua yang ada di kominfo dikursusin sama hacker indo, dikarantina, biar minimal bener bener paham hacking dsb. Jangan cuman bayar hacker yang lain, taunya beres,” sarannya.
Sebelumnya masyarakat digegerkan oleh kebocoran 1,3 miliar data kartu SIM di internet. Data yang bocor meliputi Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor telepon, nama penyedia atau provider dan tanggal pendaftaran.
BACA JUGA:
- Kominfo Sebut Data Kartu SIM yang Bocor Mirip dengan Data Asli
- Kominfo Bantah Kasih Sanksi ke PLN dan Telkom Soal Kebocoran Data
Kominfo tidak tinggal diam mengatasi kasus tersebut. Kominfo telah berkoordinasi dengan Ditjen Dukcapil Kemendagri, BSSN, operator seluler dan kepolisian untuk menginvestigasi kasus kebocoran data ini.