Telset.id, Jakarta – Dalam rangka menyambut tahun baru 2024, Sendbird memprediksi berbagai hal yang akan menjadi tren dalam komunikasi digital di tahun ini. Salah satu tren dalam komunikasi digital tersebut adalah pesan buatan teknologi AI.
Bagi yang belum tahu, Sendbird merupakan platform komunikasi Application Programming Interface atau yang lebih dikenal sebagai API. Teknologi API buatan perusahaan asal California ini mampu memungkinkan operasi chatbot berbasis AI, pesan notifikasi satu arah, obrolan, panggilan video, dan streaming dalam industri commerce atau pemasaran.
Bukan sebuah rahasia lagi, sejak tahun 2023 di mana ChatGPT dari OpenAI membuat perubahan dengan menghadirkan chatbot AI dan memungkinkan teknologinya berkomunikasi dengan manusia dalam berbagai bahasa, secara cepat.
BACA JUGA:
- Apple Bakal Gandeng Penerbit Berita Untuk Latih AI Miliknya?
- Langgar Hak Cipta, New York Times Gugat OpenAI dan Microsoft
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Telset, John S. Kim CEO dan Co-Founder Sendbird mengatakan ada beberapa tren komunikasi digital di tahun 2024, antara lain pentingnya moderasi dan etika komunikasi, komunikasi asinkron yang terpusat, komunikasi bertenaga AI, dan konten video berdurasi pendek.
Pertama mengenai pentingnya moderasi dan etika komunikasi ini terkait dengan semakin sulitnya untuk mengetahui secara pasti ketika kita membaca, mendengar, serta melihat apakah kebeneran sebuah konten. Dan bahkan, banyak konten dibuat menggunakan AI.
Dalam hal ini, pemerintah Indonesia melalui Kemenkominfo juga berkomitmen untuk membuat regulasi kebijakan penggunaan AI di Indonesia untuk mendukung pemanfaatannya secara optimal. Secara keseluruhan, hal ini juga memerlukan dukungan semua pihak untuk memastikan moderasi dan etika dalam komunikasi digital yang terus berkembang.
Kedua, adanya tren komunikasi asinkron yang berpusat. Ini akan berfokus pada interaksi komunikasi secara non real-time, yang memungkinkan pengguna mengirimkan balasan secara tertunda, misalnya email atau layanan customer service modern.
Secara khusus, teknik berkomunikasi ini bisa dilakukan tanpa batasan waktu tertentu. Masing-masing pengirim pesan dapat berdiskusi dan saling menunggu respon tanpa harus menentukan jadwal terentu. Model ini juga akan menjadi tren di tahun ini, terutama di mana layanan akan berinterkasi dengan pengguna akhir.
Ketiga adalah komunikasi bertenaga AI generatif, contohnya email pesan pemasaran hingga interaksi layanan konsumen. Di tahun 2024 ini, dengan berbagai data yang dihimpun dari berbagai pengguna, AI akan memberikan pesan yang lebih relevan dan personal.
Lalu, tren yang terakhir adalah komunikasi konten video berdurasi pendek yang semakin meningkat. Mengingat dari waktu ke waktu konten TikTok dan Instagram Reels mempopulerkan video pendek, nantinya format ini akan semakin digemari. Bagi bisnis yang beradaptasi dengan tren ini, akan berhasil merubah kebiasan dan perilaku konsumen.
Menurut survei dari Wyzwol di tahun 2020, pengguna berbagi video pendek lebih cepat dua kali lipat dibandingkan konten lainnya. Bahkan 84% dari konsumen juga dipengaruhi konten ini ketika membeli.
Sementara itu, menurut data We Are Social di bulan April 2023 disebutkan bahwa jumlah pengguna TikTok di Indonesia telah mencapai 112,98 juta pengguna, yang mana ini menempati jumlah terbanyak kedua di dunia. Dengan meningkatnya pengguna dan kemudahan berbagai maka konten ini akan menjadi tren komunikasi digital di 2024.
BACA JUGA:
- Kolaborasi Bareng Suno, Copilot AI Kini Bisa Bikin Lagu
- COO OpenAI Menganggap AI Terlalu Berlebihan untuk Bisnis
Berbagai tren tersebut juga dikatakan oleh Kim sejalan dengan strategi Sendbir di tahun 2024 yang ingin menginovasikan teknologi API milik dalam aplikasi, SDK, hingga UIKit.