Dalam gelombang ketidakpastian yang melanda TikTok akibat ancaman larangan di Amerika Serikat, Perplexity AI muncul sebagai salah satu pemain yang berani mengajukan tawaran untuk mengambil alih platform media sosial tersebut. Perusahaan yang dikenal dengan mesin pencari berbasis kecerdasan buatan ini tidak hanya sekadar ingin membeli TikTok, tetapi juga memiliki visi besar untuk mengubahnya menjadi platform yang lebih netral, transparan, dan terpercaya.
Visi Perplexity AI: Membangun Kembali TikTok dari Nol
Dalam sebuah postingan blog, Perplexity AI menguraikan rencana ambisiusnya untuk “membangun kembali TikTok di Amerika.” Langkah ini tidak hanya mencakup pembaruan algoritma rekomendasi yang menjadi ciri khas TikTok, tetapi juga integrasi fitur-fitur baru seperti Community Notes dan sistem sitasi yang digunakan oleh mesin pencari Perplexity. Tujuannya jelas: menjadikan TikTok sebagai platform yang lebih terbuka dan bebas dari manipulasi.
Perplexity AI menegaskan bahwa mereka memiliki keunggulan teknis dan independensi yang diperlukan untuk merekonstruksi algoritma TikTok tanpa menciptakan monopoli. “Setiap akuisisi oleh konsorsium investor berpotensi mempertahankan kendali ByteDance atas algoritma, sementara akuisisi oleh pesaing lain bisa menciptakan monopoli di ruang video pendek dan informasi,” tulis perusahaan tersebut. Mereka percaya bahwa masyarakat akan diuntungkan ketika umpan konten dibebaskan dari manipulasi pemerintah asing dan monopoli global.
Algoritma “For You” yang Terbuka dan Transparan
Salah satu poin utama dalam rencana Perplexity AI adalah membuka algoritma “For You” TikTok ke publik dengan menjadikannya open source. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan kepercayaan pengguna terhadap platform. Selain itu, Perplexity juga berencana menambahkan fitur Community Notes, yang memungkinkan pengguna untuk memberikan konteks atau koreksi pada konten yang beredar.
Dengan menggabungkan teknologi AI canggih dan pendekatan yang lebih netral, Perplexity berharap TikTok bisa menjadi platform yang lebih andal dalam menyajikan informasi. “Kami ingin menjadikan TikTok sebagai platform paling netral dan terpercaya di dunia,” tulis perusahaan tersebut. Ini tentu menjadi perubahan signifikan dari program pengecekan fakta TikTok saat ini, yang mengandalkan organisasi media internasional.
Persaingan Ketat dan Masa Depan TikTok
Meskipun visi Perplexity AI terdengar menarik, tidak jelas seberapa serius tawaran mereka dipertimbangkan oleh ByteDance, perusahaan induk TikTok. Menurut laporan Financial Times, investor AS yang sudah ada di ByteDance sedang mengeksplorasi kesepakatan dengan raksasa perangkat lunak Oracle untuk “menenangkan” Presiden Donald Trump. ByteDance disebut lebih memilih pengaturan ini daripada menjual TikTok ke perusahaan lain.
Namun, Perplexity AI tetap optimis. Mereka yakin bahwa pendekatan mereka yang independen dan berbasis teknologi akan memberikan nilai tambah yang tidak dimiliki oleh calon pembeli lainnya. Apalagi, beberapa rencana mereka—seperti open-sourcing algoritma dan penambahan Community Notes—terlihat mirip dengan strategi yang diterapkan Elon Musk di platform X (sebelumnya Twitter).
Dengan tenggat waktu keputusan eksekutif Trump yang akan berakhir pada 5 April 2025, masa depan TikTok masih belum pasti. Namun, satu hal yang pasti: Perplexity AI telah menancapkan tiang visinya untuk mengubah TikTok menjadi platform yang lebih baik, lebih transparan, dan lebih bermanfaat bagi semua orang.