Telset.id, Jakarta – Para pekerja di pabrik pemasok iPhone di India rusuh sehingga mengakibatkan perusahaan rugi hingga USD 70 juta atau sekitar Rp100 miliar. Mereka memprotes kondisi tenaga kerja yang buruk selama akhir pekan.
Ribuan pekerja kontrak memberontak di pabrik iPhone yang dijalankan oleh pabrikan yang berbasis di Taiwan, Wistron. Mereka kompak menuntut upah yang belum dibayar dan penerapan jam kerja yang lebih baik pada setiap Sabtu.
Menurut laporan New York Post, seperti dikutip Telset, Kamis (17/12/2020), demonstrasi berubah menjadi tindakan kekerasan setelah polisi tiba. Para pekerja pabrik iPhone rusuh dengan memecahkan jendela, merusak mobil, dan melakukan pembakaran.
Wistron menuduh para demonstran mencuri laptop dan smartphone, menghancurkan mobil dan kereta golf, serta merusak peralatan kantor lain. Polisi India menangkap lebih dari 100 pekerja pabrik iPhone yang empat bulan tanpa gaji penuh.
{Baca juga: Apple Genjot 30% Produksi iPhone Terbaru di Tahun Depan}
Dalam sebuah pernyataan kepada bursa saham Taiwan, Wistron memperkirakan bahwa para pengunjuk rasa mengakibatkan kerugian senilai Rp 100 miliar meskipun awalnya memberi tahu kepada polisi hanya rugi USD 60 juta.
Ternyata, gudang pabrik dan fasilitas produksi utama iPhone tidak rusak separah yang dilaporkan media lokal. Wistron menambahkan bahwa manajemen sedang berupaya untuk menghidupkan dan menjalankan kembali pabrik.
“Perusahaan telah bekerja sama dengan pihak berwenang terkait penyidikan. Polisi terus melakukan negosiasi dengan perusahaan asuransi,” terang perusahaan. Apple kabarnya melakukan penyelidikan terkait pelanggaran Wistron.
Kejadian ini pun mencoreng nama Apple yang kini tengah keteteran memenuhi permintaan iPhone 12 Pro. Sebelumnya diberitakan, berdasarkan catatan pelacak ketersediaan perangkat, Apple menghadapi kesulitan dalam memenuhi permintaan untuk model iPhone 12 Pro dan iPhone 12 Pro Max yang berharga lebih mahal.
{Baca juga: Apple Keteteran Penuhi Permintaan iPhone 12 Pro}
Menurut analis dari JP Morgan, ada perubahan tren pasar terhadap seri iPhone terbaru. Dibandingkan iPhone 12 dan model Mini, konsumen lebih memilih seri yang lebih tinggi.
Alhasil, Di beberapa pasar, pelanggan harus menunggu selama 33 hari untuk pengiriman smartphone jenis tersebut. Sialnya, Apple kabarnya memproduksi lebih sedikit dua seri tersebut. (SN/MF)