Pandemi Selesai, Meta Matikan Aturan Misinformasi Covid-19

Telset.id, JakartaMeta kembali mengatur kebijakan atau aturan misinformasi Covid-19 untuk media sosial seperti Instagram dan Facebook di negara yang tidak lagi menganggap pandemi sebagai darurat nasional.

Menurut laporan Engadget, kebijakan misinformasi Covid-19 tidak akan berlaku lagi untuk wilayah Amerika Serikat, dan juga beberapa wilayah lainnya yang sudah tidak dengan kondisi pandemi.

Pada bulan Juli tahun lalu, Meta telah bertanya kepada Dewan Pengawasnya mengenai kebijakan misinformasi setelah mencatat bahwa pandemi telah berubah. Dewan Pengawas membutuhkan waktu untuk menunjang kebijakan tersebut.

BACA JUGA:

Lalu pada bulan April lalu, Meta disarankan untuk tetap menghapus informasi hoaks tentang Covid-19 yang kemungkinan besar secara langsung berdampak pada bahaya yang akan terjadi di masyarakat. Selain itu, perusahaan juga diminta mengkaji jenis hoaks yang akan dihapus berdasarkan kebijakan.

Dalam postingan blog Meta diungkapkan perusahaan akan mengambil pendekatan yang lebih sesuai untuk aturan misinformasi Covid-19 berdasarkan panduan Dewan Pengawas dan kebijakan yang sudah ada.

“Di negara-negara yang sudah menetapkan deklarasi darurat kesehatan Covid-19, kami akan terush menghapus konten yang melanggar aturan misinformasi Covid-19 karena memiliki risiko yang tinggi,” ungkap Meta.

Saat ini, perusahaan induk Facebook tersebut sedang berkonsultasi dengan ahli kesehatan untuk memahami mana informasi mengenai informasi Covid-19 yang salah yang bisa menimbulkan masalah.

“Aturan misinformasi Covid-19 kami tidak akan lagi berlaku secara global karena kondisi darurat kesehatan masyaraka di sebagian negara telah dicabut,” jelas Meta.

Seperti yang diketahui, pada saat dimulainya pandemi, berbagai platform media sosial mengalami kondisi untuk meredam kesalahan informasi Covid-10 yang disebarkan para penggunanya. Oleh sebab itu, Meta, Twitter, hingga YouTube membuat kebijakan untuk mengatasi hoaks Covid-19.

BACA JUGA:

Tahun lalu Dewan Pengawas telah mencatat Meta sudah menghapus sebanyak 27 postingan di Facebook dan Instagram yang menginformasikan hoaks Covid-19 sepanjang Maret 2022 hingga Juli 2022.

Di sisi lain, Twitter telah menghentikan aturan misinformasi Covid-19 pada bulan November tahun lalu, tidak lama setelah Elon Musk mengambil alih perusahaan dan merumahkan ribuan pekerja. Selain itu, YouTube juga memperbarui kebijakan misinformasinya yang tidak lagi melarang video mengandung denialisme pemilu AS di tahun 2020.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI