Telset.id, Jakarta – Nvidia kembali menunjukkan inovasinya di dunia kecerdasan buatan dengan memperkenalkan Fugatto, model AI generatif terbaru yang dirancang untuk menghadirkan revolusi dalam pengolahan audio.
Dengan nama lengkap Foundational Generative Audio Transformer Opus 1, Fugatto dijuluki sebagai “pisau Swiss Army untuk suara.” Teknologi ini mampu menghasilkan dan memodifikasi audio hanya dengan perintah teks, membuka berbagai kemungkinan aplikasi yang menarik di berbagai industri.
Dikembangkan oleh tim peneliti AI global, Fugatto membawa keunggulan melalui kemampuan multibahasa dan multiaksen, memungkinkan teknologi ini untuk memahami dan menghasilkan suara dengan fleksibilitas yang tinggi.
BACA JUGA:
- Intip Wujud Half Life 2 Remaster RTX, Grafisnya Lebih Modern!
- CEO Nvidia: Robot Humanoid akan Banyak Digunakan Masyarakat
- Diduga Langgar Aturan Antimonopli, Nvidia Diselidiki Pemerintah China
Rafael Valle, salah satu peneliti utama sekaligus manajer penelitian audio terapan di Nvidia, menyatakan bahwa tujuan utama Fugatto adalah menciptakan model yang memahami dan menghasilkan suara dengan tingkat kemanusiaan yang mendalam.
Fugatto hadir dengan berbagai potensi aplikasi di dunia nyata. Produser musik, misalnya, dapat menggunakan Fugatto untuk membuat prototipe lagu dalam waktu singkat. Teknologi ini memungkinkan eksperimen dengan gaya musik, suara, hingga instrumen yang berbeda, memberikan kebebasan kreativitas tanpa batas.
Bukan hanya di dunia musik, Fugatto juga relevan untuk sektor pendidikan. Alat ini bisa digunakan untuk membuat konten pembelajaran bahasa dengan suara yang disesuaikan, seperti memilih aksen tertentu sesuai kebutuhan pengguna.
Pengembang gim video juga dapat memanfaatkan Fugatto untuk menciptakan variasi audio berdasarkan perubahan skenario dalam permainan, seperti efek suara burung berkicau yang berpadu dengan badai petir atau perubahan suara lainnya yang dinamis.
Lebih menarik lagi, Fugatto dapat melakukan tugas-tugas yang sebelumnya tidak diajarkan selama pelatihan. Contohnya, teknologi ini dapat menggabungkan instruksi kompleks, seperti menghasilkan suara marah dengan aksen tertentu atau membuat efek hujan badai yang bergerak melintasi wilayah tertentu.
Walau begitu, Fugatto bukanlah pemain pertama di dunia AI generatif untuk audio. Sebelumnya, Meta telah merilis perangkat AI sumber terbuka yang mampu menciptakan suara berdasarkan deskripsi teks. Google juga memiliki MusicLM, sebuah AI teks-ke-musik yang memungkinkan pengguna menciptakan komposisi musik melalui platform AI Test Kitchen.
Namun, Fugatto membawa keunggulan dalam fleksibilitas dan keakuratan, terutama dalam kemampuan multibahasa dan multiaksen. Keunggulan ini menjadikan Fugatto sebagai solusi yang menarik bagi produser, pengembang, hingga pendidik yang membutuhkan teknologi canggih untuk menciptakan pengalaman audio yang unik dan personal.
Saat ini, Nvidia belum mengonfirmasi apakah Fugatto akan tersedia untuk publik. Namun, teknologi ini jelas menjadi langkah maju dalam dunia audio generatif. Dengan kemampuannya untuk memahami, menghasilkan, dan memodifikasi suara dengan tingkat detail yang tinggi, Fugatto memiliki potensi besar untuk mendefinisikan ulang cara kita memanfaatkan teknologi audio dalam berbagai aspek kehidupan.
BACA JUGA:
- Nvidia Umumkan Dua Chip AI untuk China di Tengah Embargo AS
- CEO Nvidia Sebut AI Bikin Orang Jadi Programmer Komputer
Teknologi AI generatif seperti Fugatto membuka pintu menuju masa depan di mana kreativitas manusia dipadukan dengan kecanggihan teknologi untuk menghasilkan karya yang sebelumnya sulit dicapai. Bagi Anda yang mengikuti perkembangan AI, Fugatto adalah salah satu inovasi yang patut dinantikan.