Ngeri! Bangladesh Matikan Akses Internet Gegara Demo Mahasiswa

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Bangladesh baru-baru ini memutuskan untuk matikan internet secara menyeluruh sebagai upaya pemerintah untuk meredam demo yang dilakukan para mahasiswa yang meluas.

Aksi protes ini telah mengakibatkan setidaknya 32 orang meninggal, berdasarkan laporan dari AFP. Kerusuhan ini berfokus pada sistem kuota negara yang mengharuskan sepertiga pekerjaan pemerintah dicadangkan untuk keluarga veteran yang berjuang untuk kemerdekaan Bangladesh dari Pakistan pada tahun 1971.

Pada hari Kamis, ribuan pengunjuk rasa di Dhaka, ibu kota Bangladesh, dilaporkan menyerbu stasiun penyiaran negara BTV, memecahkan jendela dan perabotan serta membakar kantor, menjebak banyak orang di dalamnya.

BACA JUGA:

Sebanyak 17 orang tewas pada hari Kamis di tengah bentrokan dengan polisi, seperti yang dilaporkan oleh Al Jazeera. Untuk mengendalikan situasi, otoritas Bangladesh menutup akses internet dan telepon di seluruh negeri.

Praktik ini umum di Asia Selatan untuk mencegah penyebaran rumor dan misinformasi serta menjalankan kontrol negara. NetBlocks, pemantau internet global yang bekerja pada hak digital, menganalisis data jaringan langsung yang menunjukkan bahwa Bangladesh berada di kondisi dengan internet yang lumpuh total.

Penutupan internet adalah cara populer untuk menindak konflik di negara-negara di seluruh dunia. Menurut pengawas internet Access Now, jumlah penutupan di seluruh dunia terus meningkat setiap tahun.

Pada tahun 2023, 39 negara secara kolektif menutup akses internet lebih dari 160 kali karena berbagai alasan, termasuk protes, ujian, dan pemilihan umum. Bangladesh sering kali memblokir internet untuk menindak oposisi dan aktivis politik.

Pada akhir tahun 2023, alat penelitian CIVICUS Monitor, yang menyediakan data tentang keadaan masyarakat sipil dan kebebasan di hampir 200 negara, mengatakan bahwa ruang publik Bangladesh menjadi tertutup, setelah negara itu memberlakukan enam penutupan internet tahun sebelumnya. Hal itu menjadikan Bangladesh sebagai pelaku penutupan internet terbesar kelima pada tahun 2022, menurut Access Now.

Regulator telekomunikasi negara tersebut berjanji untuk tetap menyediakan akses internet hingga pemilihan umum Bangladesh di awal tahun 2024. Namun, meskipun telah berjanji, Bangladesh tetap memblokir akses ke situs web berita selama periode pemilihan.

BACA JUGA:

Pemutusan internet yang sering terjadi di Bangladesh menunjukkan betapa kuatnya pengaruh pemerintah dalam mengendalikan informasi dan meredam suara oposisi.

22 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI