Telset.id, Jakarta – Pernah lihat film Chappie yang menceritakan pikiran dari si pencipta robot yang telah meninggal akhirnya dipindahkan ke robot ciptaannya sendiri? Atau film Transcendence yang memindahkan pikiran dari seorang ilmuwan Artificial Intelligence (AI) yang telah meninggal ke dalam sebuah sistem. Mungkinkah teknologi bisa hidupkan orang mati?
Kedengarannya memang aneh dan sedikit mengerikan, namun rupanya cerita di film tersebu akan dibuat menjadi nyata. Ya, khayalan pada film tersebut menjadi inspirasi sebuah perusahaan teknologi asal Los Angeles, Amerika bernama Humai yang sedang mengerahkan para penelitinya yang melakukan penelitian untuk ‘membawa kembali kehidupan’ atau “menghidupkan” orang mati.
Penelitian atau proyek yang membuat bulu kuduk berdiri ini diberi nama “Atom & Eve”. Penelitian ini nantinya memungkinkan kesadaran atau pikiran manusia untuk ‘dipindahkan’ ke tubuh buatan setelah kematian mereka.
Humai sendiri mengklaim bahwa proyek ini merupakan gabungan dari tiga teknologi yakni nanoteknologi, bionik dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Humai meyakini bahwa dalam 30 tahun ke depan, mereka bisa ‘membangkitkan’ manusia dari kematiannya.
“Saya menerima kematian, saya tidak takut akan kematian karena saya yakin 100% di suatu hari saya akan mati,” ujar pendiri Humai, Josh Bocanegra pada Australian Popular Science.
Ia juga menjelaskan bahwa nantinya otak dari seseorang yang meninggal akan dibekukan menggunakan teknologi Cryonics, dan ketika teknologi tersebut sudah siap, maka otak yang telah dibekukan akan segera dipasangkan pada sebuah tubuh buatan. Menurutnya, dengan menggunakan teknologi kloning, nantinya otak bisa dipindahkan ke tubuh buatan tersebut.
“Saya tidak berpikir bahwa hal ini merupakan perlawanan terhadap kematian. Saya hanya ingin menjadikan kematian sebagai pilihan, karena saya secara pribadi tidak bisa membayangkan mengapa seseorang ingin mati, namun saya menghormati tiap keinginan semua orang,” jelas Josh seperti dilansir Tim Telset.id dari Tech Viral.
Meski memiliki ambisi yang sangat besar, nyatanya perusahaan teknologi tersebut hanya memiliki lima pegawai. Dua diantara mereka adalah peneliti, satu merupakan seorang perwakilan perusahaan, dan satu lagi merupakan ahli AI.
Well, kehidupan dan kematian memang kuasa Tuhan, tapi manusia juga diberi berkah akal budi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Jadi tak heran, jika orang akan terus membuat penemuan-penemuan baru, yang bahkan terkadang kelihatannya nyeleneh dan ‘mengerikan’ seperti ini. (FHP/HBS)