Telset.id, Jakarta – Teknologi AI kini makin populer dan makin banyak perusahaan menggunakannya, perusahaan induk TikTok, ByteDance telah memborong GPU Nvidia senilai lebih dari $1 miliar atau Rp 14,9 triliun untuk mengembangkan teknologi AI.
Bukan rahasia lagi untuk membuat serta memelihara teknologi AI membutuhkan biaya yang mahal dan waktu yang banyak. Oleh sebab itu, perusahaan seperti Microsoft serta OpenAI membutuhkan waktu untuk mengembangkan teknologi tersebut dan biaya yang besar.
Kini, ByteDance perusahaan induk TikTok telah memutuskan untuk memlilih menghabiskan banyak dana agar bisa membuat teknologi AI. Perusahaan telah memesan GPU senilai lebih dari $1 miliar Rp 14,9 triliun dari Nvidia.
BACA JUGA:
- ByteDance Pecat Karyawan yang Akses Data Akun TikTok dari Amerika
- TikTok akan Punya Chatbot AI “Tako” untuk Pencarian Konten
Pembelian GPU yang dilakukan oleh ByteDance bertujuan untuk mengamankan infrastruktur penting dalam layanan cloud dan AI, menyorot tren yang berkembang pesat di industri teknologi, berdasarkan laporan Gizmochina.
Menariknya, jumlah pembelian dari perusahaan induk TikTok ini telah mendekati jumlah total GPU yang dijual oleh Nvidia untuk pasar China pada tahun 2022 lalu, ini menunjukan lonjakan pesat dalam permintaan perangkat keras komputer yang semakin kuat.
Karena algoritma AI menjadi lebih canggih, mereka membutuhkan lebih banyak data komputasi untuk dilatih dan dijalankan. GPU merupakan komponen yang cocok untuk melakukannya karena dapat memproses tugas secara paralel, yang membuatnya bisa melakukan banyak tugas secara bersamaan.
Meningkatnya permintaan GPU juga didorong oleh semakin populernya penggunaan komputasi awan. Platform cloud computing menawarkan bisnis dan individu ke akses sumber daya komputasi yang kuat sesuai dengan permintaan.
BACA JUGA:
- TikTok Jadi Sponsor Premium SEA Games ke-32
- ByteDance Siapkan “Streaming Musik TikTok”, Bakal Jadi Pesaing Spotify
Hal ini memungkinkan bisnis untuk mengembangkan serta menerapkan aplikasi bertenagai AI, namun tidak harus selalu melakukan kepada perangkat keras yang dimiliki oleh perusahaan.
Saat AI semakin luas penerapannya, sebuah bisnis harus berinvestasi dalam sumber daya komputasi kuat untuk mendukung inisiatif AI mereka. Hal ini menyebabkan adanya peluang pasar yang signifikan bagi produsen GPU serta penyedia komputasi awan.
