Telset.id, Jakarta – Facebook akan memperingatkan pengguna sebelum membagikan artikel tentang Covid-19. Gal ini akan dilakukan demi mengurangi penyebaran berita menyesatkan.
Selama ini, berita soal virus corona bertebaran di media sosial. Banyak pengguna terus mencari informasi terkini terkait pandemi. Mereka penasaran dengan kasus sembuh yang ternyata terjangkit lagi virus corona.
Artikel yang menjelaskan mengenai hal itu pun merebak. Sayang, kekurangan pengetahuan dan referensi membuat banyak pengguna mudah saja membagikan berita soal itu tanpa mengecek kebenarannya.
Karenanya, seperti dikutip Telset.id dari Ubergizmo, Kamis (13/8/2020), Facebook sekarang mengumumkan rencana untuk memperingatkan pengguna setiap kali berniat membagikan artikel mengenai Covid-19.
{Baca juga: Begini Cara Facebook Bikin Peta Sebaran Corona}
Facebook tidak akan menghentikan pengguna untuk membagikan artikel. Namun, Facebook akan meminta pengguna untuk terlebih dahulu cek dan ricek. Facebook bakal memberi informasi soal artikel terkait.
“Pemberitahuan ini akan membantu orang memahami kemutakhiran dan sumber konten sebelum membagikannya. Kami akan mengarahkan mereka ke Pusat Informasi Covid-19 Facebook,” demikian kata Facebook.
Facebook ingin para pengguna benar-benar memiliki akses ke informasi yang kredibel tentang Covid-19 dari otoritas kesehatan global. Facebook tak ingin lagi para pengguna sembrono dalam menyebar berita soal corona.
Upaya tersebut akan membuat pengguna berpikir ulang sebelum membagikan artikel yang mungkin tidak berasal dari sumber terpercaya atau mungkin sudah ketinggalan zaman. Dengan begitu, hoaks dapat ditekan.
{Baca juga: Facebook “Semprit” Pengguna yang Sebar Hoaks Corona}
Seperti diketahui, seiring merebaknya pandemi virus corona, sejumlah media sosial termasuk Facebook telah memperkenalkan aturan yang lebih ketat, algoritma yang diubah, dan ribuan pemeriksaan fakta untuk menghentikan oknum yang sebar hoaks corona secara online. Platform teknologi telah merumahkan moderator sehingga sekarang mengandalkan sistem otomatis untuk menghapus konten berbahaya di platform.
Mereka juga menentang ketidakpercayaan orang kepada sumber-sumber otoritatif untuk informasi, seperti WHO. “Kami memastikan bahwa Anda melihat informasi yang akurat di semua aplikasi,” tulis CEO Facebook, Mark Zuckerberg. [SN/IF]