Telset.id, Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, telah menghapus tiga kicauan berbau provokatif di Twitter menyusul permintaan dari platform. Satu cuitannya diposting saat perusuh yang diduga pendukung Donald Trump menyerbu gedung Capitol AS.
Dua cuitan lain juga terkait kerusuhan tersebut. Satu cuitan ditujukan kepada Wakil Presiden Mike Pence. Satu cuitan lagi mengandung provokasi, menyebut kerusuhan terjadi ketika hak presiden telah dicuri.
“Peristiwa pecah saat kemenangan pemilu ‘longsor’ begitu saja dan dengan kejam dilucuti dari para patriot hebat yang telah diperlakukan buruk. Pulanglah dengan cinta dan damai,” tulis Donald Trump di Twitter.
“Mike Pence tidak berani melakukan apa yang seharusnya dilakukan guna melindungi negara dan konstitusi. Ia memberi kesempatan kepada negara bagian untuk mengesahkan fakta yang dikoreksi,” kata Trump.
{Baca Juga: Pendukung Donald Trump Serbu Gedung Capitol, Warganet Heboh}
Namun, seperti dikutip Telset dari New York Post, Minggu (10/1/2021), Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Rabu (7/1/2021), Twitter menghapus tiga cuitan Trump di Twitter. Tak cukup, Twitter bahkan mengunci akun Trump selama 12 jam. Trump pun kemudian memutuskan untuk menghapus tiga cuitan.
Berita itu datang pada hari yang sama ketika CEO Facebook, Mark Zuckerberg, mengumumkan bahwa Trump akan diblokir dari situs serta Instagram tanpa batas waktu dan setidaknya selama dua minggu.
Twitter Blokir Akun Milik Donald Trump
Sebelumnya, Twitter mengambil langkah tegas dengan blokir akun resmi milik Donald Trump. Kebijakan ini diambil lantaran postingan yang dibuat Trump memicu aksi kekerasan di gedung Capitol Amerika Serikat.
“Setelah meninjau secara cermat tweet terbaru dari akun @realDonaldTrump dan konteks di sekitarnya, kami telah secara permanen menangguhkan akun tersebut karena risiko hasutan lebih lanjut untuk melakukan kekerasan,” jelas Twitter.
Twitter bahkan akan memantau akun lainnya yang mungkin digunakan Donald Trump untuk bersuara di Twitter. Jika masih mengunggah kicauan yang melanggar aturan, maka pihak Twitter juga akan blokir akun tersebut.
{Baca juga: Twitter Blokir Permanen Akun Milik Donald Trump, Ini Penyebabnya}
“Untuk akun pemerintah, seperti @POTUS dan @WhiteHouse, kami tidak akan menangguhkan akun tersebut tetapi akan mengambil tindakan untuk membatasi penggunaannya,” ujar Twitter.
“Namun, akun ini akan dialihkan ke administrasi baru pada waktunya dan tidak akan ditangguhkan oleh Twitter kecuali benar-benar diperlukan untuk mengurangi bahaya di dunia nyata,” sambungnya. (SN/MF)