Telset.id, Jakarta – CEO Apple, Tim Cook, memberi penjelasan kenapa Parler diblokir dari App Store. Ia tidak melihat ada “persimpangan” antara hak atas kebebasan berbicara dan kemampuan untuk memprovokasi kekerasan.
Apple dan Google melarang Parler yang cenderung konservatif. Amazon Web Services pun menghapus Parler dari server, menyusul kerusuhan hebat di Capitol AS pada 6 Januari 2021, yang memakan lima korban jiwa.
{Baca juga: Susul Twitter, Giliran Snapchat Hapus Akun Donald Trump}
“Kami melihat hasutan untuk melakukan kekerasan di sana. Kami tidak menganggap bahwa kebebasan berbicara dan hasutan untuk melakukan kekerasan memiliki titik temu,” kata Cook, seperti dilansir New York Post.
Dikutip Telset, Senin (18/1/2021), Cook menyatakan ada lebih dari dua juta aplikasi di App Store. Menurutnya, semua aplikasi wajib mematuhi persyaratan layanan yang telah ditetapkan oleh Appe di toko aplikasi App Store.
“Kami jelas tidak mengontrol apa yang ada di internet. Kami memiliki aturan. Kami hanya meminta agar orang-orang mematuhinya. Kalau sudah mendapatkan moderasi, Parler pasti boleh eksis lagi di App Store,” tambah Cook.
Setelah Twitter dan sejumlah platform media sosial melarang Presiden Donald Trump karena berkomentar provokatif, banyak pendukung berbondong-bondong hijrah ke Parler, yang memiliki lebih sedikit batasan konten.
John Martze, CEO Parler, telah menggugat Amazon Web Services dengan alasan pelanggaran undang-undang antimonopoli AS. Gugatan dilayangkan dengan alasan Amazon Web Services menghapus Parler dari server.
{Baca juga: Diblokir Twitter dkk, Trump Bikin Akun Parler Pakai Nama “Person X”}
Para pengamat menganalisa, pemblokiran secara berjemaah dari perusahaan media sosial akan membuat bisnis dan karier politik Trump bermasalah. Trump tidak memiliki kanal untuk menyampaikan aspirasi. [SN/HBS]
