Bos Alibaba Dipanggil Pengadilan India Soal Sensor Hoaks

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta  – Pengadilan India telah memanggil bos Alibaba, Jack Ma, dalam kasus laporan mantan karyawan. Mantan karyawan Alibaba itu mengaku telah dipecat setelah protes soal sensor dan berita palsu di aplikasi perusahaan.

Kasus itu terjadi beberapa minggu setelah India mengutip kekhawatiran keamanan dengan melarang UC News Alibaba, UC Browser, dan 57 aplikasi lain buatan China setelah terjadi bentrokan antara pasukan kedua negara di perbatasan.

{Baca juga: India Blokir TikTok dan Puluhan Aplikasi Buatan China, Kenapa?}

Setelah larangan yang dikritik China tersebut, India mencari jawaban tertulis dari semua perusahaan yang terkena dampa.

India juga mencari informasi apakah mereka menyensor konten atau bertindak untuk pemerintah asing mana pun.

Dalam pengajuan pengadilan pada 20 Juli 2020, dikutip Telset.id dari Reuters, Senin (27/7/2020), mantan karyawan UC Web Alibaba, Pushpandra Singh Parmar, membuka aib perusahaan yang digunakan untuk menyensor konten.

Hakim Sipil Sonia Sheokand dari pengadilan distrik di Gurugram, kota satelit ibukota India, mengeluarkan surat panggilan untuk Alibaba dan Jack Ma. Hakim meminta mereka untuk tampil di pengadilan atau melalui pengacara.

Mereka wajib hadir pada pemanggilan yang dijadwalkan pada 29 Juli 202. Tak cukup, hakim juga meminta tanggapan tertulis dari perusahaan dan jajaran eksekutifnya dalam waktu maksimal 30 hari setelah pemanggilan resmi dilayangkan.

{Baca juga: Diembargo, Huawei Pangkas Target Pendapatan 50% di India}

UC India menyatakan tidak goyah dalam komitmen terhadap pasar lokal dan kesejahteraan karyawan. Kebijakannya diklaim telah sesuai dengan hukum setempat. Perwakilan Alibaba tidak menanggapi permintaan komentar.

Sebelumnya, pemerintah India melalui Kementerian Elektronika dan Teknologi Informasi memutuskan untuk blokir aplikasi dan game buatan China. Setidaknya, ada 59 aplikasi China telah masuk dalam daftar terlarang.

Aplikasi dan game buatan China ini diblokir karena dipandang merugikan kedaulatan dan integritas India.

Beberapa aplikasi China yang diblokir oleh pemerintah India merupakan aplikasi yang sangat populer, seperti misalnya TikTok dan WeChat.

India sendiri adalah pasar yang cukup besar bagi TikTok. Menurut data dari Sensor Tower, sejak bulan April, sebanyak 30 persen dari 2 miliar unduhan TikTok berasal dari India. [SN/HBS]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI